NUSANTARANEWS.CO – Indonesia dikenal dengan jumlah jamaah haji terbanyak di seluruh dunia. Bahkan untuk bisa pergi berhaji, masyarakat harus bersabar untuk menanti bertahun-tahun. Tidak hanya itu, di beberapa daerah di Jawa Timur, lebih memilih tidak punya lahan pertanian dari pada tidak menunaikan ibadah Haji.
Ini semua disebabkan karena kuota haji. Untuk tahun 2016 saja, Pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan jamaah asal Indonesia berjumlah 168.800.
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid berpendapat, Pemerintah Indonesia seharusnya melakukan upaya-upaya solutif untuk menambah kuota haji. Sehingga, kata dia, tidak ada masyarakat yang terpaksa melakukan pelanggaran seperti yang terjadi di Filipina. Sebanyak 177 jamaah calon haji Indonesia ditangkap lantaran memalsukan dokumen.
Salah satu yang diusulkan Hidayat adalah, meminta kuota tambahan dengan mengambil dari negara-negara yang kelebihan kuota. Misalnya, jatah untuk negara Filipina yang terlalu banyak dan tidak terpenuhi semuanya, bisa dialihkan ke Indonesia.
“Mengapa orang dtg ke filipina karena di filipina kelebihan kuotanya. Kuotanya tak terpakai,” kata Hidayat, Senin (22/8).
Politikus PKS ini mengatakan, pengurangan kuota pada negara-negara yang berlebihan kuotanya jauh lebih baik ketimbang nantinya menjadi skandal. Apalagi, di Indonesia akan dikelola dengan baik sesuai nomor urut.
“Pemerintah juga harus memastikan aspek legalitasnya,” tugasnya. (Rafif)