NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta masyarakat untuk tidak menyamakan kasus saracen seperti halnya komplotan begal. Menurutnya saat ini orang menyewa jasa buzzer untuk motif tertentu.
“Jasa buzzer itu pake uang sekarang. Dulu orang bayar iklan di koran anda, tv, media online, skarng orang gak bayar iklan, skrang orang bayar buzer. Dan buzer ini bukan orang tapi robot,” kata Fahri saat ditemui di komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Jum’at (25/8/2017).
“Jadi jangan menyedrhanakan persoalan seperti komplotan begal. Itu beda, ini dunia maya. Oleh karenannya, nayatakanlah kriminal pada semua jenis hoax,” imbuh Fahri
Fahri mengapresiasi langkah kepolisian yang telah menangkap kelompok saracen serta meminta agar kepolisian mengungkap sindikat perusahaan buzzer.
“Itu adalah buzzer hoax dan itu memang harus ditangkap, itu bisa kita bilang sebagai sindikat,” desaknya.
Baca Juga: Saracen Eta Terangkanlah
Fahri menyampaikan persoalan saracen ini juga pernah dialami oleh prabowo, menurutnya parbowo pernah di edit fotonya mirip dengan hitler.
“Pak Prabowo dulu ada tuh, tokoh besar yang yang menghajar Pak Prabowo dibikinin pake baju Hitler trus ada kumis kecil, dibilang ini calon penimpin fasis, dktator. Jahat lho itu, harusnya itu ditangkap juga,” ungkap Fahri
Semestinya aparat kepolisian juga mengusut tuntas kasus pelecehan yang dialami oleh prabowo.
“Dan ini kan tampa laporan juga nangkapnya. Kenapa yang kemaren gak ditangkap, apalagi orang orang itu diundang ke istana, gak boleh, keadilan itu harus tegak bagi pemerintah dan juga bagi rakyat kecil,” pungkas Fahri
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Ach. Sulaiman