NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjelaskan isi pidatonya tentang Indonesia bubar pada 2030 di ruang Auditoriun FEB UI, Selasa (18/9/2017) silam. Saat itu, nyaris semua hadirin terkejut tatkala Prabowo tampil penuh kecerdasan bicara ekonomi nasional dan global menjadi Pembicara Kunci pada acara bedah buku “Nasionalisme, Sosialisme, Pragmatisme: Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo”.
Menurut Prabowo, apa yang disampaikannya di hadapan para profesor antara lain Prof Emil Salim, Prof Dawam Rahardjo, Prof Dorodjatun Kuntjorojakti, Prof Sudrajat Djiwandono dan lain sebagainya itu, mengutip prediksi para ahli di luar negeri.
“Jadi, itu ada tulisan dari luar negeri. Banyak pembicaraan seperti itu di luar negeri,” kata Prabowo kepada wartawan, setelah menjadi pembicara kunci dalam acara “Wadah Global Gathering”, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Baca: 2030 Indonesia Akan Lenyap? Ini Salah Satu Jawabannya
Prabowo menyampaikan, di luar negeri ada yang namanya scenario writing. Scenario writing itu, kata dia, bentuknya mungkin novel, tetapi ditulis oleh ahli-ahli intelijen strategis. “You buka dong. You buka, baca, belum kan?” ujar Prabowo.
Mantan danjen Kopassus itu mengaku, tujuannya menyampaikan kajian para ahli intelijen luar negeri itu agar semua pihak waspada, tidak menganggap enteng persoalan-persoalan. Karena, menurut dia, dari awal lahirnya Indonesia, banyak yang iri dengan kekayaan alam Indonesia.
Probowo menegaskan, sejak dulu Indonesia selalu didatangi pihak asing, dirampok kekayaan alamnya, selama ratusan tahun.
Baca juga: Paparan Cerdas Peneliti Soal Pernyataan Indonesia akan “Musnah” di tahun 2030
“Anda belajar sejarah kan? Anda tahu sejarah? Anda tahu kita pernah dijajah oleh Belanda? Anda tahu bahwa kita banyak yang mati? Mereka datang ke sini jajah kita loh, karena kita kaya. Setelah perang kemerdekaan tetap Indonesia mau dipecah, dari dulu, selalu, selalu,” ujar Prabowo.
Bahkan hingga kini, sambung Prabowo, ternyata masih ada tulisan yang menyatakan Indonesia tidak akan ada lagi pada tahun 2030. “Ini untuk kita waspada. Jangan kita anggap enteng. Kita jangan terlalu lugu. Bahwa banyak yang iri sama kita, banyak yang tidak punya sumber daya alam. Jadi, mereka ingin kaya dari kita,” kata Prabowo.
Menurut dia, ini adalah sebuah fenomena. Ia mempersilakan seluruh pihak apakah percaya dengan ucapannya atau tidak. “Ini fenomena. Ya kalau enggak mau percaya sama saya, enggak mau dengar saya, ya enggak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa, saya harus bicara kalau melihat suatu bahaya,” ujar dia.
Sekadar diketahui, tahun lalu, di Auditoriun FEB UI, di sela-sela uraiannya, Prabowo sempat membuat hadirin menjerit saat Prabowo menghadiahkan sebuah buku yang baru dibelinya di LN untuk FEB UI yang berjudul Ghost Fleet, di mana dalam buku tersebut sudah ditulis Indonesia Akan Lenyap Pada Tahun 2030. “Bagaimana Indonesia tidak akan hilang kalau tanah kita, kekayaan kita dikuasai asing dan sekelompok orang,” ujar Prabowo pedih.
Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana