NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Founder Haidar Alwi Institute (HAI), Haidar Alwi menyebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak konsisten soal reklamasi Teluk Jakarta. Bahkan dirinya mengatakan Anies tak memiliki komitmen dengan apa yang telah dia ucapkan.
“Anies Baswedan menyebut bahwa perubahan tiga nama pulau ini memiliki dasar atau tujuan bagi masa depan Jakarta. Jadi setelah ganti nama, baru ngomong masa depan Jakarta. Padahal awalnya bilang reklamasi adalah masa lalu. Bukan masa depan Jakarta. Lha ini kan enggak konsisten,” kata Haidar dalam diskusi bertajuk Mengkritisi IMB dan Reklamasi Teluk Jakarta di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/7/19).
Padahal lanjut dia, pemimpin itu harus memiliki sikap konsisten dengan ucapannya.
“Ini bukan tipikal pemimpin namanya tapi hanya pimpinan,” jelasnya.
Kritik Haidar ini dilancarkan, setelah Anies Baswedan menyerahkan pengelolaan tiga pulau, yakni Pulau C, D, dan G kepada PT Jakpro yang merupakan salah satu BUMD milik DKI.
Kebijakan ini kemudian dituangkan dalam Pergub Nomor 120 Tahun 2018 tentang Penugasan kepada PT Jakpro dalam Pengelolaan Tanah Hasil Reklamasi Pantai Utara Jakarta.
Anies Baswedan kemudian membuat kebijakan perubahan nama tiga pulau tersebut. Pulau C menjadi Kawasan Pantai Kita, Pulau D menjadi Kawasan Pantai Maju, Pulau G menjadi Kawasan Pantai Bersama.
“Jadi kalau pulau-pulau ini sukses menyumbang APBD DKI nanti, maka seolah yang sukses adalah Anies. Padahal itu cuman ganti nama saja,” tandasnya.
Pewarta: Romandhon
Editor: Achmad S.