EkonomiHankam

Soal Beras dan Pencabutan Subsidi Listrik, Serikat Pekerja: Rakyat Menjerit

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Salah satu tuntutannya di aksi yang akan digelar, Selasa, 6 Februari 2018 para buruh mendesak keseriusan pemerintah dalam memperhatikan sektor ketahanan pangan dan energi. Apa yang dimaksud ketahanan pangan?

Sekjen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riden Katam Aziz menjelaskan salah satunya adalah beras. Soal beras, Riden mengaku buruh sudah banyak yang mengeluh. Dirinya meminta pemerintah untuk tidak membebani rakyat kecil dengan kebijakan impor beras.

“Yang dimaksud ketahanan pangan di sini adalah bagaimana mengamankan atau melindungi petani sebagai penghasil padi. Konon surplus, tapi nyatanya impor,” kata Riden, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (4/2/2018).

Selain harga beras dan rencana impor, Riden menambahkan pencabutan subsidi listrik oleh pemerintah semakin membuat para buruh dan rakyat kecil menjerit.

“Anggota kami (buruh) sudah menjerit. Listrik dicabut subsidinya, sehingga seratus persen kanaikannya,” ungkapnya.

Untuk itu, dirinya bersama Konfederasi Sarikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut pemerintahan Jokowi-JK untuk masalah ketahanan pangan harus menjadi prioritas sesuai dengan janji kampanye mereka dulu.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

“Harga listrik itu harus dikembalikan ke awal. Karena tidak sesuai, tak berbanding lurus dengan upah,” jelasnya.

Pewarta: Gendon Wibisono
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 13