NUSANTARANEWS.CO – Seorang siswa berusia 18 tahun dari Meksiko telah merancang bra yang dapat membantu untuk mendeteksi dini kanker payudara. Berkat rancangannya tersebut, siswa bernama Julian Rios Cantu berhasil memenangkan penghargaan utama dari Global Student Entrepreneur Awards (GSEA).
Cantu, seperti dikutip El Universal, mengatakan dirinya terinspirasi oleh perjuangan ibunya melawan kanker payudara. Perjuangan ibunya tersebut berakhir dengan pengangkatan kedua payudaranya.
Bra rancangan Cantu, yang kemudian dikenal dengan sebutan EVA, dikembangkan dengan tiga mitra perusahaan Higia Technologies. Bra itu diciptakan terutama untuk wanita dengan predisposisi genetik terhadap kanker. Bagaimana cara kerjanya?
Dilengkapi dengan sekitar 200 biosensor, bra memetakan permukaan payudara dan mampu memantau perubahan suhu, bentuk dan berat. “Kenapa bra? Karena memungkinkan kita memiliki payudara di posisi yang sama dan tidak harus dipakai lebih dari satu jam seminggu,” kata Cantu dalam wawancara dengan El Universal.
Rios Cantu mengatakan bahwa biosensor mampu menentukan konduktivitas termal berdasarkan zona tertentu. Dalam beberapa kasus, panas dapat mengindikasikan lebih banyak aliran darah, yang oleh karena itu mengindikasikan bahwa pembuluh darah tersebut ‘memberi makan’ pada sesuatu, biasanya beberapa jenis kanker.
“EVA adalah jaringan biosensor yang menutupi payudara wanita, mengambil data suhu, menganalisisnya, dan mengirimkan informasinya ke aplikasi atau komputer manapun,” kata Rios Cantu, seperti dikutip dari Infobae.
“Begitu ada malformasi di payudara atau tumor, ada over-vaskularisasi; jadi semakin banyak aliran darah, semakin tinggi suhu,” tambahnya.
Berkat rancangannya, Rios Cantu berhasil mengalahkan 13 saingannya di seluruh dunia.
Pewarta: Eriec Dieda
Editor: Romandhon