NUSANTARANEWS.CO – Ada sebuah fakta menarik yang disampaikan oleh Letnan Jenderal Purnawirawan Sintong Panjaitan dalam acara Simposium Nasional bertema Membedah Tragedi 1965 Pendekatan Kesejarahan di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Senin (18/4).
Dalam Simposium tersebut, Sintong mengungkapkan bahwa korban tragedi 1965 tidak mungkin mencapai ratusan ribu dan bahkan jutaan jiwa. Sebab menurut hasil laporan Komisi Pencari Fakta yang dibentuk oleh Presiden Soekarno, yang diketuai oleh Menteri Dalam Negeri Mayjen Soemarno, jumlah korban peristiwa tersebut tercatat sebanyak 80 ribu jiwa yang tersebar di Jawa, Sumatra, dan Bali. Sintong secara tegas juga menyatakan bahwa dari pengalamannya bertugas di wilayah Jateng, tidak ada pembunuhan berskala besar pada bulan-bulan setelah Oktober 1965 sebagaimana yang diungkap oleh berbagai pihak selama ini.
Dalam kesempatan yang berbeda, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama meluncurkan buku putih yang berjudul “Benturan NU-PKI: 1948-1965″. Wakil Ketua PBNU As’ad Said Ali mengatakan bahwa dua kejadian terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI) itu adalah konflik Horizontal. As’ad mengungkapkan bahwa kejadian itu dimulai dari provokasi dan terror oleh PKI sendiri sehingga mau tidak mau semua pihak akhirnya melakukan perlawanan.
Lebih lanjut As’ad mengatakan, bahwa PKI menjadi musuh bersama karena dinilai agresif, dan menganggap semua pihak yang berbeda dengan mereka dianggap sebagai lawan. Sehingga saja wajar bila kemudian terjadi benturan yang berujung pada konflik horizontal yang dipicu oleh PKI itu sendiri.
Buku ini menunjukkan bahwa tidak ada yang disebut sebagai genosida terhadap PKI oleh kelompok tertentu. Juga tidak ada pelaku tunggal dan korban tunggal. Semua menjadi pelaku dan semua menjadi korban. Buku ini mengungkap data korban dari kalangan NU dalam dua peristiwa itu yang tidak pernah dicatat oleh peneliti barat,” ujar As’ad
Dalam peluncuran buku itu dihadiri oleh Kiki Syahnakri dari Persatuan Purnawiran Angkatan Darat, Abdul Mun’im DZ dari riset penulisan buku, dan KH Kholid Mawardi salah seorang sesepuh NU. (as)