KolomOpini

Siapa Pemimpin Diktator?

uu pidana, haris rusly, bagi pemimpin, tak tepati janji, nusantaranews
ILUSTRASI – Pemimpin buruk. (Foto: IST)

Oleh: Nining Asrian

NUSANTARANEWS.CO – Setelah runtuhnya ke khilafahan di Turki tahun 1924 umat muslim di seluruh dunia dipimpinan oleh pemimpin diktator. Rezim diktator adalah fase ke-empat, sistem pemerintahan yang di nubuwat-kan 14 abad lalu Nabi Muhammad Saw.

Pemimpin diktator adalah pemimpin yang menegakkan hukum-hukum kufur di negeri negeri muslim. Adapun ciri ciri menurut banyak hadis Nabi SAW, pertama tidak mempunyai kapabilitas untuk memimpin masyarakat banyak. Tidak mampu memiliki kemampuan tata kelola yang baik. Dia lebih sering disebut pemimpin dungu karena sedikitpun tak paham bagaimana mengelola urusan umat dengan hukum Islam?

Hasilnya? Kacau dan berantakan. Dikira gampang mengatur rakyat yang segitu banyaknya hanya bermodalkan selfie dan pencitraan belaka.

Kedua tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW. Penguasa dictator enggan menggunakan hukum yang sudah Rasulullah contohkan, karena memang hukum Islam tidak memberikan kesempatan kepadanya untuk bersikap otoriter dan seenak hawa nafsunya.

Baca Juga:  LANAL Nunukan Berhasil Lepaskan Jaring Yang Melilit KM Kandhega Nusantara 6

Kepemimpinan dalam Islam meski ia merupakan pemegang kekuasaan namun gerak langkahnya terikat dengan hukum-hukum Islam baik dalam pengaturan negara dan pengaturan segala urusan umat berikut interaksinya.

Ketiga bertindak kejam dan biadab. Penguasa diktator tidak akan segan menindak tegas pihak-pihak yang bersebrangan dengan kebijakan pemerintahannya. Meskipun dalam hal ini penguasa diktator tidak mesti membantai rakyatnya, namun pengekangan atas kebebasan menyampaikan kritik dan kebenaran Islam dilakukan untuk membungkam siapapun yang mengancam kekuasaannya. Meski tampilan merakyat dan non militer tidak menjamin seorang penguasa tidak menjadi penguasa diktator. Kekejaman juga bisa menjelma dengan membuat kebijakan yang mendzalimi dan menyengsarakan rakyat. Tidak membunuh dan membantai rakyat, namun mencekik dengan kehidupan yang semakin sulit menjadi gaya kekejian yang lebih mengerikan. Sebab, rakyat akan terbunuh secara perlahan dengan penderitaan yang tak berujung.

Adapun cara kita untuk merespon pemimpin yang diktator sesuai tuntunan Nabi saw, pertama menjauhkan diri dari mereka. Kedua, tidak mendengar dan menaati mereka. Ketiga, tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu ke zaliman mereka. Keempat berdo’a kepada Allah swt agar selamat dari kepemimpinan mereka yang zalim dan kejam.

Baca Juga:  Pasukan Prancis Berlatih untuk Berperang dengan Rusia di Rumania

Terakhir memperjuangkan penguasa yang menjadikan Al-qur’an dan assunah sebagai petunjuk.

Dan semoga kepemimpinan para rezim diktator di seluruh dunia saat ini segera berakhir. Aamiin.[]

Related Posts

1 of 3,148