NUSANTARANEWS.CO – Presiden Joko Widodo alias Jokowi memutuskan untuk tetap menjalankan Ujian Nasional (UN) dengan berbagai penyempurnaan dan perbaikan.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menerangkan bahwa Presiden menginginkan agar Ujian Nasional bisa menjadi benchmarking untuk kemajuan siswa di kemudian hari.
Pramono mengatakan nantinya akan ada pengaturan agar ujian sekolah di luar UN, memasukkan unsur atau bagian dari hal-hal yang berkaitan dengan kisi-kisi sekolah secara nasional.
“Penambahan kisi-kisi beberapa mata pelajaran secara nasional dilakukan sebagai wujud pemerataan, karena jika UN tidak diberlakukan akan muncul kesenjangan baru antar sekolah. Sehingga yang sekarang berlaku, tetap diberlakukan,” kata Pramono Anung dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (20/12/2016).
Dia menegaskan, keputusan untuk tetap menjalankan UN itu diambil dengan mempertimbangkan hasil survei PISA (Programme for International Student Assessment), yang memperlihatkan bahwa pendidikan Indonesia sudah berada jalur yang benar, dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Menurut mas Pram, begitu sapaan akrab Pramono Anung, PISA memprediksi di tahun 2030, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang mempunyai pendidikan terbaik di dunia.
“Presiden betul-betul menginginkan agar siswa kita itu bukan hanya menjadi petarung dalam tingkat lokal, tetapi juga bisa bersaing pada tingkat internasional,” tutur mas Pram.
Sementara terkait masalah guru, Pramono mengatakan, sertifikasi guru akan terus dilakukan dari waktu ke waktu.
“Tentunya juga akan ditingkatkan kemampuannya, sehingga dengan demikian akan ada evaluasi terhadap kinerja guru,” tandas dia. (Andika)
