Sebuah Puisi Karya BJ Akid: Surat untuk Pingkan
Masih tentangmu, Pingkan. Dari akhir November yang selalu bersungkan, warta adalah kelicikan bagi rasa, yang gampang berkata dan mudah kita lupa, di sini, rupanaya kita tak bisa membedakan, dari segi mana kebencian engkau haturkan dan dari segi mana kerinduan engkau sulam. Cinta tak lebih dari kekejaman penyair dalam berfirman, dan menakwil suatu malam dalam sebuah penantian. Sementara di balik siang kita sama-sama belajar merangkai waktu, membangun bisu dalam tatapan rindu, padahal yang kau tuju hanyalah satu. Yaitu, kesejatian yang telah kau simpan di sepanjang waktu.
Taman minggu, 2019
BJ Akid lahir di Pasongsongan Sumenep, Madura. Dia Menulis Puisi Beserta Cerpen. Saat ini masih tercatat sebagai santri Pondok Pesantren Annuqayah. Dan menjadi Ketua Komunitas Laskar Pena PPA Lubtara, Sekaligus Pengamat Litrasi Di Kumunitas Surau Bambu dan SMK Annuqayah.