Puisi Chuswatun Chasanah
Kuterka Kisah Mu
Maha karya sang pujangga
Mencipta tanpa noda
Melekat marifat pula
Mata ini mulai terjaga
Hingga tangan ini tak berdaya
Hanya untaian kata
Tanpa makna
Yang mewakili pikirnya
Purwokerto, 16 Maret 2019
Sajak Sang Pengelana
Pergi
Untuk menghilang
Itulah kata orang
Namun, tidak untuk senja
Ia pergi
Untuk kembali
Seperti bulan
Seperti bintang
Yang kembali pada pangkuan malam
Purwokerto, 17 Maret 2019
Teruntuk Ayah
Semua kata mu indah
Begitu pula makna
Yang tak mampu aku rekam
Semakin aku simak
Semakin aku terpikat
Ayah
Akankah engkau perkenakan
Aku
Anakmu mengikut jejak
Pengelana pena di malam syahdu
Ini
Aku tahhu
Ini bukanlah inginmu
Ayah
Namun bila “tidak” yang terucap
Biarlah ini hanya hasrat anakmu
Purwokerto, 16 Maret 2019
Di Tanah Seberang
Aku yang tak pernah tahu
Bahwa langkahku telah sejauh ini
Jika aku berbalik
Aku goyah
Mama
Aku ingin lari
pada pangkuan mu lagi
Tak ingin aku pergi
Mendekapmu erat dengan tangan ini
Mama
Anakmu tak sanggup lagi
Membendung air mata
Yang membeludak ini
Mama
Hati anakmu tersayat
Mengingat mu
Di tanah seberang
Purwokerto, 17 Maret 2019
Chuswatun Chasanah, lahir di Banjarnegara, 26 Maret 2000. Mahasiswi aktif IAIN Purwokerto.
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected]
Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co