Puisi Chuswatun Chasanah
Wanita Bergincu Merah
Wanita bergincu merah
Ku sebut namamu
Dalam lelap tidurku
Merdu suaramu
Sebagai alarm pagiku
Menarik pandangku pada celah kamarku
Ku coba menerka alamatmu
Namun waktu tak benar memihakku
Wanita bergincu merah
Mengapa jua kau tak kembali
Mengambil gambar yang sempat kau tinggal?
Purwokerto, 10 Februari 2019
Harap untuk Sayang
Sayang
Dalam bilik perenungan
Ku mengaca
Di sana ku melihat bayangmu
Sayang
Tiada dialek
Kau berlalu dan melupa sesuatu
Sayang
Bawalah ini bersamamu
Jangan lagi kau tinggalkan
bersama suara dalam hatiku
Purwokerto, 14 Maret 2019
Menuju Tahta Cahaya
Ku kekarkan kaki di atas jalan hitam
Melangkah bak pelari profesional
Menuju cahaya di ujung jalan
Beradu dengan mega dan azan
Para lampu jalanan
Penerang gairah dalam suram
Membelok hati pada rumah tuhan
Menutur setiap ayat yang tersebar
Purwokerto, 15 Maret 2019
Menyusur Makna Mu
Dalam dekap malam yang membisu
Pada lembaran kitab sucimu
Ku cari sabda atas asmamu
Menggiring wahyu padaku
Menutur penanda atas dirimu
Telah pula kucoba
Menegangkan pilar-pilar wasiatmu
Menyusun temata sekarung asa
Kau tahu
Aku hanya abdi amatir
Yang sedikitpun tak mampu menafsir
Setiap sabda mutasyabihat
Yang maknanya tersirat
Purwokerto, 15 Maret 2019
Chuswatun Chasanah, lahir di Banjarnegara, 26 Maret 2000. Mahasiswi aktif IAIN Purwokerto.
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected]
Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co