Budaya / SeniPuisi

Ibu, Ayah dan Senjaku – Puisi Faridatul Labibah

perjalanan rindu, rindu ini, untuk ibu, puisi rindu, sebuah puisi, karya bj akid, puisi, bj akid, nusantaranews, kumpulan puisi, puisi indonesia, nusantaranews
Perjalanan Rindu dan Rindu ini untuk Ibu. (Foto: Ilustrasi/Wasilah)

Ilusi

Langit tertutup awan gelap
Hingga matakupun mulai terlelap
Kau hadir di dalam ilusi
Menyeretku ke alam yang abstrak
Hatiku bertanya
Apakah ini benar-benar nyata?
Ternyata kau hanya bagian dari abu-abuku saja

Purwokerto, 11 Maret 2019

Sang Pujaan

Andaikan perasaanku dapat terucap
Semudah alunan piano ini mempesonamu
Maka akan kusampaikan rasaku sejuta kali padamu
Sekali saja, aku ingin sekali saja mempesonamu
Hingga membuatku melupakan sebuah fakta
Bahwa aku adalah satu-satunya yang memuja

Purwokerto, 11 Maret 2019

Senjaku

Senja terasa lebih manis daripada sebuah permen
Senjaku yang dingin terasa hangat
Dan lebih nikmat dari secangkir coklat hangat
Senjaku tidak kesepian
Karena puisi meletakkanmu disana
Dan selalu memanggil-manggil namaku dalam diam

Purwokerto, 11 Maret 2019

Ibu

Kau membawaku melihat dunia
Mengantarkanku untuk menjadi lebih dewasa
Mengesampingkan hal yang utama
Inginku membuatmu bangga
Apa daya aku selalu membuatmu kecewa
Tapi kau tak memperkarakan itu
Ibu kaulah segalanya bagiku

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Purwokerto, 15 Maret 2019

Ayah

Kau menuntunku untuk berjalan
Menelusuri setiap inci bebatuan
Melewati berbagai hambatan
Untuk menuju pada kesuksesan

Purwokerto, 15 Maret 2019

Faridatul Labibah, tanpa biodata.

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected]

Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co

Related Posts

1 of 3,188