Puisi Sus S. Hardjono
SAJAK CINTA RAHWANA KEPADA SITA
Ada saatnya kapan harus maju, adalah maju
Dan ada saatnya mundur juga harus mundur
Saatnya bangun, harus bangun
Kapan harus berjalan, berjalan semua sudah ada saatnya
Seperti bayi lahir ke dunia
Sejak cinta milik orang terbodoh
Di matamu
Tetapi bukan karena perempuan, aku berperang
Tetapi karena harga diri dan kehormatan Negara
Maafkan aku Sita
Betatapun aku mencinta, pantang untuk meruda peksa
Memaksa
Aku lelaki sejati cinta sejati bertahta di atas kerelaan
Dan keridaan
Aku akan tetap menunggu
Dan takkan menyentuh kesucianmu
Maka atas nama cinta
Ijinkan aku membela dan mempertahankan
Kedaulatan Alengka
2016-09-25
Sus S. Hardjono lahir 5 Nopember l969 di Sragen. Sejak tahun 1990-an aktif menulis puisi, geguritan, cerpen dan novel. Puisinya tersiar di berbagai media seperti Bernas, Kedaulatan Rakyat, Pelopor Jogya, Merapi, Solo Pos, Joglosemar, Suara Merdeka, Wawasan, Swadesi, Radar Surabayam, Minggu Pagi, Cempaka Minggu Ini, dll. Selain itu, puisi-puisinya juga termaktub di lebih 50 buku antologi puisi bersama. Novelnya yang sudah terbit “Sekar Jagat” dan sekarang menulis novel keduanya yang berjudul “Pengakuan Mendut” dan novel ketiganya “Surga Yang Hilang”.
Ia pernah bergabung dalam Kelompok Teater Peron FKIP, majalah kampus Motivasi, berbagai komunitas di Sragen, APPS (Aliansi Peduli Perempuan Sukowati), YIS Solo (Yayasan Indonesia Seejahtera), Yayasan Darmakumara Solo (Yayasan Pengembangan dan Pelestarian Kebudayaan Jawa), KPPS, Mansaceria , Teater Gatra. Kini sebagai Pegajar di MAN I Sragen ia juga mengelola majalah pendidikan dan aktif wartawan pendidikan di Kemenang (Kankemenag Sragen dan Kanwil Jateng). Sebagai penyair, ia sering membacakan puisi-puisinya di berbagai acara kesusastraan di Sragen.