NUSANTARANEWS.CO – Kementerian Luar Negeri Rusia membantah laporan yang menyebutkan ratusan tentara Rusia dan kontraktor swastanya tewas terbunuh di Suriah seperti disebutkan sejumlah media. Rusia menyebut, laporan tersebut tak lebih hanyalah disinformasi klasik yang dilancarkan militan anti-pemerintah.
Awal pekan ini media-media melaporkan bahwa sebuah serangan udara AS baru-baru ini di Suriah menyebabkan tentara Rusia tewas.
“Laporan demikian itu pasti berasal dari militan anti-pemerintah di Suriah yang juga menyebarkannnya diserta gambar-gambar yang disengaja,” kata juru bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova dikutip The Moscow Times.
“Laporan tentang kematian puluhan hingga ratusan orang Rusia adalah disinformasi klasik,” tukasnya.
Maria menuturkan, saat ini pihak Rusia masih menyelidiki konfrontasi bersenjata yang terjadi di lapangan. Namun, kata dia, lima orang yang tewas mungkin warga negara Rusia. Tetapi, kata dia, status kewarganegaraan mereka masih perlu diverifikasi.
Pada 7 Februari 2018 militer AS mengklaim telah membunuh 100 militan Suriah yang bersekutu dengan Presiden Bashar Al-Assad, setelah sekitar 500 militan menargetkan sebuah serangan yang menyasar Pasukan Demokratik Suriah di Deir ez-Zor. Pentagon menjadikan serangan tersebut sebagai alasan kuat pasukan AS melakukan serangan balasan. (red)
Editor: Eriec Dieda