MancanegaraTerbaru

Rusia dan Belarusia Kerahkan 12 Ribu Pasukan Gabungan ke Wilayah Leningrad

NUSANTARANEWS.CO – Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan akan memeriksa tentara Rusia dan Belarusia yang terlibat dalam latihan gabungan militer Zapad-2017 di wilayah Leningrad.

“Pada tanggal 18 September tahun ini, Vladimir Putin akan tiba di wilayah Leningrad. Panglima tertinggi angkatan bersenjata Negara Uni Rusia dan Belarusia pada tahap utama latihan militer gabungan strategis Zapad-2017 yang berlangsung di sekitar Luzhsky,” demikian sebuah pernyataan yang dikutip Sputnik.

Latihan perang militer gabungan Rusia dan Belarusia ini berskala besar karena melibatkan sedikitnya 12.700 prajurit, 70 pesawat terbang dan helikopter, 680 kendaraan dan peralatan militer berbasis darat, 250 tank, 200 sistem artileri, peluncur roket ganda serta 10 kapal perang.

Zapad-2017 berlangsung sampai 20 September. Sejauh ini, menurut sebuah laporan, berlangsung lancar terutama latihan tembak tentara Belarusia di Kaliningrad, Leningrad dan Pskov di Rusia.

Latihan gabungan besar-besaran Rusia dan Belarusia ini dipastikan mendapat kritikan keras dari negara-negara barat. Media Polandia bahkan menuding latihan ini secara tidak disadari telah mengancam keamanan Polandia.

Baca Juga:  Baksos 'Tarhib Ramadhan': Polda Jawa Timur dan LSM Gapura Bagi-bagi 500 Paket Sembako

Sekitar 7.200 tentara Belarusia yang dikerahkan, ditambah 5.500 tentara dari Rusia. Selain itu, latihan gabungan ini juga memakan waktu cukup panjang, dimulai sejak Kamis 14 hingga 20 September.

Media-media barat menuding Rusia dan Belarusia melakukan latihan militer gabungan secara sembunyi-sembunyi, meskipun akhirnya dibantah Rusia.

Menteri Pertahanan Nasional Polandia Antoni Macierewicz latihan Rusia-Belarusia melibatkan 100 ribu tentara. Ini juga dibantah Rusia. Bagi Moskow, tuduhan-tuduhan negatif yang dialamatkan pada Zapad-2017 adalah gerakan anti-Rusia (Russophobia) yang selama ini terus diopinikan.

Hubungan Rusia-Polandia kini terus mengalami kebuntuan. Apalagi latihan militer gabungan Rusia-Belarusia ini berlangsung di Kaliningrad, wilayah yang sangat dekat dengan Polandia. Di sisi lain, Polandia kini telah menjadi rumah penempatan sistem anti-rudal Amerika Serikat. Polandia juga dituduh Rusia telah menjadi markas pasukan NATO.

Sejarah panjang permusuhan Rusia-Polandia seperti tak pernah padam. Dan latihan militer gabungan Rusia-Belarusia tentu akan semakin membuat panas Polandia. Sebab, ini bukan pertama kali latihan perang Rusia yang membuat Polandia berang. Tahun lalu, dalam skema latihan gabung Rusia-Belarusia dengan nama sandi West juga membuat Polandia semakin jengah.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

Latihan gabungan yang mengerahkan sedikitnya 13 ribu tentara waktu itu dinilai sebagai simulasi Rusia dan Belarusia untuk menginvasi Polandia, apalagi latihan tersebut mensimulasikan peluncuran peluru kendali dan latihan pendaratan amfibi di pantai Polandia.

Dan sejak tahun lalu, Rusia dan Polandia dinyatakan berpotensi terlibat konflik militer. Polandia dinyatakan sebagai sebuah negara yang berpotensi sebagai penyerang.

Bahkan pada latihan Zapad-2017, tentara Rusia disebut-sebut sudah mencapai kawasan Sungai Vistula, sungai terbesar di Polandia, namun dihentikan tentara Polandia dibantu sekutunya, NATO.

Dan baru-baru ini, AS kembali mengirimkan sebuah pembom strategis B-52 (Air Force B-52 Strategic Bomber) untuk fasilitas tambahan pasukan NATO di Eropa Timur. KTT Juli 2016 lalu, aliansi mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan empat batalyon multinasional ke Lithuania, Latvia, Estonia dan Polandia.

Moskow telah berulang kali mengkritik meningkatnya kehadiran tentara aliansi dan fasilitas militer di dekat perbatasan Rusia. Moskow mengatakan bahwa Rusia tidak pernah merencanakan dan tidak berencana untuk menyerang anggota NATO manapun. (ed)

Baca Juga:  Peduli Bencana, PJ Bupati Pamekasan Beri Bantuan Makanan kepada Korban Banjir

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 38