NUSANTARANEWS.CO, Rusia dan Iran berupaya mengembangkan koridor transportasi internasional utara-selatan untuk menyaingi Terusan Suez
Kepala eksekutif Kereta Api Republik Islam Iran (RAI) mengumumkan pada 27 Agustus transit kargo Rusia ke Arab Saudi melalui koridor transportasi Iran untuk pertama kalinya.
Sebuah kereta transit yang mengangkut 36 kontainer memasuki Iran untuk pertama kalinya dari Rusia melalui perbatasan kereta api Incheh Borun Iran dekat Turkmenistan, kata Miad Salehi.
Wakil Menteri Jalan menambahkan bahwa kereta transit kargo ini dikirim ke kota pelabuhan Bandar Abbas di Selat Hormuz dan akan dipindahkan dari sana ke kota pelabuhan Jeddah di Arab Saudi melalui laut.
Rusia berupaya mengembangkan Koridor Transportasi Utara-Selatan Internasional (INSTC) untuk menghubungkan India, Iran, Rusia, Azerbaijan, dan negara-negara lain melalui kereta api dan laut.
Rusia mengatakan INSTC akan menyaingi Terusan Suez sebagai jalur perdagangan utama global.
Pada bulan Mei, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi menandatangani kesepakatan untuk membiayai dan membangun jalur kereta api tambahan Iran antara kota Rasht dan Astara.
“Arteri transportasi Utara-Selatan yang unik, dimana jalur kereta Rasht-Astara akan menjadi bagiannya, akan membantu mendiversifikasi arus lalu lintas global secara signifikan,” kata Putin.
Dia juga mengatakan jalur kereta api sepanjang 162 kilometer di sepanjang pantai Laut Kaspia akan membantu menghubungkan pelabuhan Rusia di Laut Baltik dengan pelabuhan Iran di Samudera Hindia dan Teluk.
“Tidak diragukan lagi, perjanjian ini merupakan langkah penting dan strategis menuju arah kerja sama antara Teheran dan Moskow,” kata Raisi.
Iran berharap keberhasilan pembangunan jalur kereta api yang dibiayai Rusia yang terdiri dari NSTC akan meningkatkan pendapatan transit dan memperkuat kebijakan “Lihat ke Timur” Iran untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga dan kekuatan-kekuatan timur dalam menanggapi sanksi ekonomi barat.
Wakil Kepala Staf Urusan Politik Raisi, Mohammad Jamshidi, mengklaim pendapatan INTSC akan menyaingi pendapatan minyak Iran. Dalam hal ini, ISNA semi-resmi pada tanggal 17 Mei memperkirakan pendapatan tahunan sebesar $20 miliar dari koridor tersebut.
Surat kabar Jam-e Jam yang dikelola pemerintah menggambarkan Iran sebagai “jalur emas perdagangan” dalam sebuah artikel yang menyoroti potensi manfaat kereta api.
Iran dan Rusia telah mengembangkan hubungan ekonomi, diplomatik, dan militer yang lebih erat dalam beberapa tahun terakhir, karena kedua negara tersebut terkena sanksi ekonomi AS dan menentang kebijakan luar negeri AS di Asia Barat, termasuk Suriah, dan negara-negara bekas Soviet, termasuk Ukraina. (*)
Submer: The Cradle