NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Kantor Berita Tasnim News pada hari Sabtu waktu setempat melaporkan bahwa Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) telah menerima jet latih canggih Yak-130 yang dikembangkan oleh Yakovlev dan Aermacchi Rusia
Pengiriman jet latih subsonik dua kursi ini sekaligus menunjukkan bahwa hubungan militer Rusia dan Iran semakin meningkat belakangan ini.
Pesawat latih yang juga dapat berfungsi sebagai jet serang ringan ini akan memungkinkan pilot-pilot tempur Iran menjalani pelatihan pengoperasian jet tempur generasi 4+ dan kelima Rusia seperti Sukhoi Su-57.
Sebagai jet serang ringan, Yak-130 memiliki sembilan cantelan dengan beban 3.000 kg yang dapat membawa senjata, roket, rudal udara-ke-udara R-73 termasuk bom berpemandu, tangki bahan bakar tambahan, dan pod elektronik.
Kedatangan Yak-130 ini, boleh jadi merupakan imbalan bagi pasokan senjata Iran ke Rusia dalam Operasi Militer Khusus Rusia di Ukraina seperti drone kamikaze Shahed-136 sejak bulan Oktober tahun lalu. Imbalan lainnya bisa saja Rusia memasok jet tempur Su-35, helikopter serang, dan radar.
Jelas tampaknya Iran sedang bersiap untuk menerima Su-35 atau bahkan Su-57 sebagai kelanjutan dari pengoperasian jet latih ringan Yak-130.
Meski begitu, sejauh ini Iran pun telah berhasil mengembangkan jet latih buatan dalam negeri yang diberi nama Yasin dengan kemampuan menjalankan misi tempur seperti dukungan udara jarak dekat.
Kementerian Pertahanan Iran telah meluncurkan jalur perakitan untuk memproduksi Yasin yang keseluruhannya merupakan produksi dalam negeri seperti avionik, radar, mesin, kursi lontar serta roda pendaratan. (Agus Setiawan)
