NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Relawan Jokowi mendesak pemerintah mengusir LSM Greenpeace lantaran menduduki kapal pengangkut minyak sawit kotor milik Wilmar pekan lalu. Tindakan itu dilakukan Greeenpeace sebagai pesan agar raksasa pedagang sawit dunia itu segera berubah untuk menghapuskan perusakan hutan dari rantai pasoknya.
“Kami menduduki kapal berisi minyak sawit kotor milik Wilmar – raksasa pedagang sawit dunia. Wilmar berjanji untuk membersihkan rantai pasoknya dari perusakan hutan, namun mereka gagal memenuhinya,” kata Greenpeace dikutip dari Twitter-nya, Sabtu (24/11/2018).
“Kami beraksi di kapal yang berisi minyak sawit kotor milik Wilmar untuk mengirimkan pesan bahwa mereka harus segera berubah untuk menghapuskan perusakan hutan dari rantai pasoknya. #HentikanMinyakSawitKotor,” cuit Greenpeace lagi.
Baca juga: Harga CPO Terus Anjlok, Pemerintah Didesak Selamatkan Usaha Sektor Perkebunan Sawit
Baca juga: Dana Pungutan Ekspor CPO Dinilai Kebijakan Jokowi untuk Konglomerat Perkebunan Sawit
”Sebelum masyarakat yang mengusir, sebaiknya aparat terkait usir dulu. Bikin susah orang saja. Harga-harga sawit anjlok gara-gara ulah mereka,” kata relawan Jokowi, Rizal Calvary, Jakarta, Sabtu (24/11).
Kami beraksi di kapal yang berisi minyak sawit kotor milik Wilmar untuk mengirimkan pesan bahwa mereka harus segera berubah untuk menghapuskan perusakan hutan dari rantai pasoknya. #HentikanMinyakSawitKotor pic.twitter.com/Q84EnF41mW
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) November 17, 2018
Menurut Greenpeace, hutan Indonesia hilang seluas lapangan sepakbola setiap 25 detik untuk menghasilkan minyak sawit kotor. LSM ini menegaskan pihaknya tidak anti sawit dan tidak memboikot minyak sawit tetapi minyak sawit bisa dihasilkan tanpa merusak hutan Indonesia.
Baca juga: Nestapa Petani Sawit Kalimantan Utara
Baca juga: Raksasa Hutan Melawan Negara
“Mereka ini cuma perpanjangan tangan petani-petani di barat yang tersaingi oleh komoditas sawit yang lebih efisien dan murah. Soal lingkungan itu cuma kedoknya saja,” ucap Rizal.
Karenanya, pria yang tergabung dalam Repnas Jokowi-Ma’ruf Amin ini mendesak pemerintah mengusir Greenpeace tanpa harus melakukan dialog. Kehadiran Greenpeace, tambah politisi PSI ini, mengancam kedaulatan ekonomi dan hukum yang ada diwilayah NKRI.
(myp/gdn)
Editor: Gendon Wibisono
Baca juga: Greenomics Tuduh Zulkifli Teken Pelepasan Kawasan Hutan untuk Sawit di Masa SBY