Politik

Raja Juli Cibir Koalisi Pasangan Prabowo-Sandi, Gerindra: Partainya Masih Nol Persen!

Partai Gerindra. (Foto: Istimewa)
Partai Gerindra. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni yang bergabung sebagai koalisi Partai Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyebut nama Koalisi Indonesia Adil dan Makmur milik Tim Prabowo Subianto ketinggalan zaman. Gerindra menyarankan PSI sebaiknya fokus mengurus partainya saja, dan tak perlu banyak bicara mencibir orang lain.

“PSI fokus urus partainya saja yang masih 0 (persen), sebagi partai baru harus banyak-banyak belajar biar nggak cuma bisa komentar ini, itu saja,” kata Fungsionaris DPP Partai Gerindra Anggawira melalui keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Baca juga: Survei LSI Denny JA: PSI Pimpin Partai Gurem, Terancam Tak Dapat Jatah Kursi di Parlemen

Setelah koalisi Prabowo menggelar rapat untuk pematangan timses dan penamaan koalisi. Hasilnya, mereka menyepakati penamaan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur dengan tagline. Adil Makmur Bersama Prabowo-Sandi.

“Pemilihan nama Koalisi Indonesia Adil dan Makmur ini memiliki arti merupakan bentuk dari target capain dari pasangan Prabowo-Sandi yaitu rakyat Indonesia yang adil dan makmur di segala bidang, yang masih jauh dari kenyataan,” ujar koordinator sahabat Prabowo-Sandi itu.

Baca Juga:  Gerindra Jatim Beber Nama-Nama Calon Kepala Daerah Yang Diusung

Anggawira juga menyebutkan permasalahan Indonesia saat ini adalah ketidakadilan di Indonesia, adanya ketimpangan hukum sosial, sehingga Prabowo-Sandi ingin mewujudkan keadilan kemakmuran bangsa dan negara Indonesia.

Baca juga: 6 Partai Politik Ini Butuh Keajaiban Lolos Ambang Batas Parlemen

“Nama koalisi Indonesia Kerja TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang katanya politik kerja dan kongkret tapi malah belum jelas kinerjanya,” tutup Anggawira.

Sebelumnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin meledek nama Koalisi Indonesia Adil dan Makmur milik kubu Prabowo Subianto. Nama koalisi tersebut dinilai ketinggalan zaman.

“Nama koalisi Prabowo-Sandi, Koalisi Adil dan Makmur, sangat jaman dulu (zaman dulu). Terdengar seperti jaman penataran 4P pada masa Orde Baru,” kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf Raja Juli Antoni kepada wartawan, Rabu (19/9).

Baca juga: 6 Partai Politik Masuk Kategori Divisi Nol Koma

Toni tidak yakin sebutan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur ear-catching bagi kaum milenial. Ia mempertanyakan maksud pemberian nama koalisi Prabowo.

Baca Juga:  Anton Charliyan dan Ade Herdi Waketum DPD Gerindra Jabar bagikan Al Quran dan Perangkat Sholat Titipan KB Prabowo Subianto ke Pesantren

“Saya prediksi nama koalisi itu sulit diterima milenial karena terlalu abstrak. Tidak kongkret. Apa itu adil? Adil buat siapa? Makmur buat Prabowo dan Sandi sebagai orang kaya?,” cetusnya. (bya/eda)

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,166