Rubrika

Rahasia Sukses Universitas Fatoni Thailand, Kampus di Daerah Minoritas

Rektor Universitas Fatoni Thailand, Prof
Rektor Universitas Fatoni Thailand, Prof Madya Ismail Lutfi Japakia saat menerima rombongan Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) dalam Student Mobility Program, pada Jumat (29/11) di Pattani, Thailand. (Foto Dok. NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Pattani — Rektor Universitas Fatoni Thailand, Prof. Madya Ismail Lutfi Japakia berbagi cerita di balik semakin berkembangnya kampusnya meski di daerah minoritas. Rahasianya merangkul mereka dengan salam.

“Kami memperlakukan mereka (non muslim) dengan senyum yang ramah, kita rangkul dengan konsep salam. Karena dengan salam sejatinya Islam yang rahmatan lil ‘alamin dapat kita hadirkan. Secara berlahan sekarang sudah banyak orang Thailand menerima kehadiran Islam,” ungkap Madya Ismail Lutfi Japakia saat menerima rombongan Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) dalam Student Mobility Program, pada Jumat (29/11) di Pattani, Thailand.

“Dulu kami sering mengalami masalah, dengan menebarkan salam, kita mulai diterima. Alhamdulillah sudah lima tahun lebih saya dipercaya menjadi Ketua Majlis Kerjasama antar Agama, padahal muslim hanya 5% di Thailand,” jelasnya.

Dalam menghidupkan konsep salam, Japakia mengaku melakukannya dengan banyak kalangan. Mulai dari pemerintah, tokoh agama dan juga di kalangan masyaakat.

“Saat ini muslim telah berkembang di 66-77 wilayah sementara dulu hanya di 4 wilayah. Dan kampus kami Universitas Pattani telah berdiri di 3 daerah yang menjadi pusat kajian Islam,” terangnya.

Baca Juga:  Relasi Budaya Pop dan Creative Hub

Tentang Indonesia, Alumni Madinah ini memberikan apresiasi kepada Indonesia yang dia sebut sebagai negara unik dan luar biasa.

“Indonesia sebagai bangsa besar memiliki berjuta penduduk, beribu suku bangsa dan beragam agama tetapi mampu hidup rukun aman dan nyaman, bagi saya itu adalah kehebatan salam,” ujarnya.

Selain menerangkan konsep salam dalam dakwah Islam, Japakia memberikan wejangan kepada mahasiswa tentang membina hidup sebelum kehidupan, ummatan wahidah, wakaf dan hakikat syaiton.

“Syaitan adalah musuh kita, tetapi kita tidak paham hakikat syaitan. Ada baiknya generasi kita perlu kita ajarkan soal syaitan agar bisa mengatasinya dengan baik terutama dimasukan dalam kurikulum pendidikan kita,” kata Japakia di hadapan 117 Rombongan PTKIN Kementerian Agama RI.

Saat ini Universitas Pattani tengah berkemang menjadi rujukan masyarakat muslim baik dalam dan luar negeri. “Kami berikan beasiswa kepada anak-anak muslim dari Kamboja, China, Laos sehingga mahasiswa kami saat berasal dari kurang lebih dari 30 negara,” jelanya.

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Gelar Upacara HSN 2024, Peserta Menggunakan Baju Ala Santri

Pewarta: Romandhon

Related Posts

1 of 3,050