Puisi Gus Nas: Doaku Pagi Ini
Kusentuh subuh dengan telunjuk rindu yang utuh
Di atas tikar bunga mawar kutakar takbirku
Betapa fana nafas ini mengemasi mimpi dan tiba-tiba saja hari sudah mulai senja
Tuhanku
Doaku pagi ini tak mengharap apa-apa
Telah berlimpah manis madu dalam hidupku hingga tumpah dimana-mana
Pagi ini kuseru rinduku dengan wangi tasbih galih cendana
Harum gaharu menyemerbak dalam tahmidku
Tuhanku
Doaku pagi ini hanya puisi
Kupetik keindahan di bening embun ayat-ayat suci
Basahi kedua kelopak mataku dengan gerimis cinta
Dengan ayat-ayat taubat yang menyayat syahadatku
Tuhanku
Sebelum usai puisi ini kutulis akan kuserahkan resahku
Dengan kesaksian kasih dan cinta akan kuamini doa ini
Gus Nas Jogja, 2019
Baca juga: Selamat Pagi, Ilmu Giri
Baca juga: Selamat Pagi Jakarta, Selamat Pagi Tanah Papua
HM Nasruddin Anshoriy Ch atau biasa dipanggil Gus Nas mulai menulis puisi sejak masih SMP pada tahun 1979. Tahun 1983, puisinya yang mengritik Orde Baru sempat membuat heboh Indonesia dan melibatkan Emha Ainun Nadjib, HB. Jassin, Mochtar Lubis, WS. Rendra dan Sapardi Djoko Damono menulis komentarnya di berbagai koran nasional.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]