Puisi

Puisi Bung Karno dan Sukmawati Soekarno Putri

Puisi Bung Karno

AKU MELIHAT INDONESIA

JIKALAU aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengar lautan Hindia bergelora
Membanting di pantai Ngilyep itu
Aku mendengar lagu sajak Indonesia

Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau
Aku tidak melihat lagi batang-batang padi
yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia

Jikalau aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi,Gunung Semeru,Gunung Merbabu,Gunung Tangkuban Perahu,Gunung Kelabat dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia

Jikalau aku mendengarkan lagu-lagu yang merdu dari Batak, bukan lagi lagu Batak yang ku dengarkan
Aku mendengarkan Indonesia

Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran, bukan lagi Pangkur Palaran yang ku dengarkan
Aku mendengarkan Indonesia

Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku, bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
Aku mendengarkan Indonesia

Jikalau aku mendengarkan burung perkutut menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi, bukan lagi aku mendengarkan burung perkutut
Aku mendengarkan Indonesia

Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia

Jikalau aku melihat anak-anak di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar
“Pak Merdeka…pak Merdeka…pak Merdeka!”
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia.

(Versi Lama)

Aku Melihat Indonesia

Jikalau aku melihat gunung gunung membiru,
Aku melihat wajah Indonesia;

Jikalau aku mendengar lautan membanting
di pantai bergelora,
Aku mendengar suara Indonesia;

Jikalau aku melihat awan putih
berarak di angkasa,
Aku melihat keindahan Indonesia;

Jikalau aku mendengarkan
burung perkutut di pepohonan,
Aku mendengarkan suara Indonesia.

Jikalau aku melihat
matanya rakyat Indonesia
di pinggir jalan,

Apalagi sinar matanya anak-anak kecil Indonesia,
Aku sebenarnya melihat wajah Indonesia.

(Versi Baru)

 

Puisi Sukmawati Soekarno Putri

Ibu Indonesia

Ibu Indonesia Aku tak tahu Syariat Islam Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci Sesuci kain pembungkus ujudmu Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu Menyatu kodrat alam sekitar Jari jemarinya berbau getah hutan Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia Saat penglihatanmu semakin asing Supaya kau dapat mengingat Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok Lebih merdu dari alunan adzanmu

Gemulai gemula tarinya adalah ibadah Semurni irama puja kepada Illahi Nafas doanya berpadu cipta Helai demi helai benang tertenun Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat ayat alam surgawi Pandanglah Ibu Indonesia Saat pandanganmu semakin pudar Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.

Catatan redaksi: Puisi Sukmawati Soekarno Putri merupakan puisi yangdibacakan saat acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre, Rabu, (28/3/2018).

Related Posts

1 of 849