Terbaru

Pria Lebih Berpotensi Terkena Serangan Jantung Saat Berhubungan Seks

NUSANTARANEWS.CO – Dilansir dari Mirror, sebuah penelitian menemukan bahwa 1 dari 100 kasus serangan pada pria dikaitkan dengan “aktivitas seksual”. Penemuan tersebut merupakan hasil dari penelitian baru yang dilakukan American Heart Association.

Kasus serangan jantung pada pria saat aktivitas seksual jauh lebih tinggi dari pada yang terjadi pada kasus yang dialami wanita. Pada wanita ditemukan hanya satu dari 1000 serangan jantung pada wanita dipicu oleh seks.

Serangan jantung tiba-tiba (Sudden Cardiac Arrest-SCA) adalah kondisi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak, biasanya tanpa gejala peringatan apapun. Kondisi ini jika tidak segera dilekukan pertolongan dapat menimbulkan kematian.

Perlu diketahui bahwa SCA berbeda dengan serangan jantung yang biasa diketahui myocardial inferction, yang terjadi ketika darah yang mengalir ke jantung tersumbat.

Meski diketahui aktivitas seksual bisa memicu serangan jantung, para peneliti ingin mengetahui apakah seks juga berpotensi menyebabkan SCA?

Meneliti database yang dimiliki Jumpdown Unexpected Death Study Oregon dari tahun 2002 sampai tahun 2012 untuk menetapkan frekuensi SCA yang terjadi dalam waktu satu jam untuk semua orang yang berusia di atas 18 tahun.

Baca Juga:  Risma Sudah Lama Hengkang, Masyarakat Surabaya Lebih Pilih Khofifah di Pilgub Jawa Timur

Secara total, para peneliti mengidentifikasi 4.557 kasus SCA di Portland selama periode studi 13 tahun. Dalam jumlah tersebut, 34 (0,7 %) SCA dikaitkan dengan aktivitas seksual.

Rata-rata pasien ini lebih cenderung adalah pria setegah baya.

Pasien yang mengalami SCA terkait dengan aktivitas seksual juga memiliki tingkat fibrilasi ventrikal atau taki kardia yang lebih tinggi dari pada mereka yang tidak menurut laporan tersebut.

Sayangnya, meskipun serangan jantung terkait aktivitas seksual tersebut disaksikan oleh pasangan mereka, namun hanya dalam jumlah kurang dari 20 % dari kasus yang pernah tercatat yang mampu bertahan dengan pertolongan pertama yang baik.

Itu artinya bahwa risiko serangan jantung saat hubungan seksual tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Sehingga edukasi tentang hal tersebut termasuk upaya penyelamatan pertama yang tepat sudah semestinya menjadi pendidikan yang dapat diterima masyarakat.

Meskipun pria lebih cenderung menderita serangan jantung saat melakukan aktivitas seksual dari pada wanita, American Heart Association menemukan bahwa risikonya rendah.

Baca Juga:  Pemdes Jaddung Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Pererat Silaturrahim Antar Masyarakat

Mayoritas kasus yang terjadi adalah pria dengan riwayat penyakit akrdiovaskular sebelumnya, dan beberapa mungkin juga terkait dengan penggunaan obat-obatan stimulan dan alkohol.

Pada orang yang memiliki riwayat serangan jantung, British Heart Foundation menyarankan pasien untuk harus menunggu empat sampai enam minggu sebelum melanjutkan aktivitas seksual kembali.

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 10