Berita UtamaFeaturedMancanegara

PM Irak: Pasukan Pemerintah Telah Membebaskan Seluruh Irak Dari Kekuasaan ISIS

NUSANTARANEWS.CO – Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi pada hari Sabtu (09/12) mengumumkan bahwa pasukan pemerintah telah berhasil membebaskan seluruh Irak dari kekuasaan kelompok militan ISIS. Abadi juga mengatakan bahwa seluruh daerah yang dikuasai ISIS termasuk yang berbatasan dengan Suriah telah dibersihkan dan dikendalikan sepenuhnya.

“Kemenangan ini tercapai … berkat orang-orang Irak bersatu menghadapi musuh keji yang tidak ingin melihat kita hari ini,” kata Abadi. “Mereka ingin mengembalikan kita kembali ke Abad Kegelapan,” dilansir ndtv.com

Deklarasi hari Sabtu merupakan klimaks dari perang mematikan yang telah membunuh ribuan tentara Irak dalam pertempuran sengit di kota-kota seperti Tikrit, Ramadi dan Beiji sejak 2015 – di mana akhirnya tentara Irak berhasil membebaskan kembali seluruh wilayahnya dari cengkraman ISIS.

Bulan lalu, militer Irak berhasil merebut kembali semua kota dari kelompok ekstremis tersebut. Sejak itu pasukan tersebut melakukan operasi besar-besaran untuk mengusir para militan dari daerah-daerah gurun di sepanjang perbatasan.

Baca Juga:  Tak Netral di Pilkada, LMP Laporkan PPDI Tulungagung Ke Bawaslu

Kelompok militan ISIS telah kehilangan kekuasaan di Mosul pada bulan Juli tahun ini dan juga kota Raqqa di Suriah utara pada bulan Oktober, kota yang secara sepihak diklaim sebagai ibu kota. Namun sejumlah pengamat memperingatkan bahwa para militan ISIS bisa saja menyamar sebagai masyarakat sipil di Irak

Sebuah bom mobil meledak di Tikrit beberapa jam sebelum Abadi berpidato yang menewaskan setidaknya satu orang. Oleh karena itu, meski telah mengalahkan ISIS, pasukan Irak juga terus meningkatkan kewaspadaan terhadap taktik gerakan bawah tanah ISIS yang terus berlanjut.

Dalam pidato 10 menit yang disiarkan di televisi nasional, Abadi yang berdiri di depan barisan tentara dan polisi memberi selamat kepada warga Irak atas kemenangan mereka. Abadi mengatakan bahwa persatuan nasional merupakan mesin utama yang mendukung kemenangan perang melawan ISIS.

Pada pidatonya itu, Abadi juga menyampaikan bahwa pertarungan yang akan datang adalah perang melawan korupsi yang merajalela – bagaimana mengembalikan sumber daya Irak kembali ke tangan warga negara.

Baca Juga:  Relasi Budaya Pop dan Creative Hub

Pidato Abadi, boleh jadi merupakan pemanasan politik di Irak yang akan melangsungkan pemilu yang rencananya di gelar pada bulan Mei 2018.

Abadi juga meminta kepada tokoh-tokoh milisi yang ingin mengikuti pemilihan harus meletakkan senjata, sebuah permintaan yang dianggap tidak mungkin dilakukan oleh banyak orang Irak karena betapa dalamnya milisi terlibat dalam keamanan Irak. (Banyu)

Related Posts

1 of 15