NUSANTARANEWS.CO, Tulungagung – Laskar Merah Putih (LMP) Tulungagung datangi Bawaslu setempat untuk melaporkan beberapa oknum perangkat desa yang mengatasnamakan PPDI (Persatuan perangkat desa Indonesia) yang tak netral di pilkada Tulungagung, Rabu (2/10/2024).
Ketua LMP Tulungagung Hendrik Dwiyanto mengatakan di pilkada Tulungagung netralitas dalam pilkada harus dijunjung tinggi, perangkat desa merupakan unsur pemerintah,
“Dengan adanya vidio yang beredar di WA chat, yang dibuktikan dengan audio visual yang viral, membuat kami mengajukan pengaduan mewakili masyarakat, seperti yang dituturkan oleh Hendrik Dwiyanto.
Menurutnya, apa yang ada di video dan sempat viral tersebut jelas adanya dukungan terhadap salah satu paslon, ini merupakan bentuk ketidak netralan dalam pilkada,” Tuturnya.
Lebih lanjut Hendrik Dwiyanto juga mengatakan, bilamana aduan ini tidak ditindaklanjuti, LMP akan mengajak unsur masyarakat termasuk LSM, Media, dan Ormas yang sejalan dengan pemikirannya, akan bersinergi untuk melakukan aksi yang lebih besar lagi.
“Kita akan menggandeng Ormas, LSM, media lain yang sejalan dengan pemikiran LMP, untuk menuntut netralitas Perangkat, sebab sesuai dengan undang undang mereka diharapkan untuk netral dalam pilkada.” imbuhnya.
Sedangkan salah satu staff yang ada di Bawaslu enggan disebut namanya membenarkan telah menerima aduan dari LMP tersebut, dalam keterangannya kepada media, semua keterangan dari Bawaslu baru bisa diberikan oleh komisioner, kebetulan ketika pengaduan dilaksanakan, Komisioner Bawaslu, Ketua, dan jajarannya sedang berada di Surabaya.
Perhelatan Pilkada Tulungagung 2024 semakin memanas. Terbaru, beredar video yang memperlihatkan sejumlah perangkat desa, meneriakkan yel-yel mendukung salah satu pasangan cabup-cawabup Tulungagung. (Huri)