Mancanegara

Pesawat Pengintai AS Semakin Intensif Terbang di Perbatasan Rusia

Pesawat Pengintai AS Semakin Intensif
Pesawat Pengintai AS Semakin Intensif terbang di perbatasan Rusia, salah satunya adalah Boeing P-8 Poseidon multimission maritime aircraft yang tampak dalam gambar/Foto: the defense post

NUSANTARANEWS.CO – Pesawat pengintai AS semakin intensif terbang di perbatasan Rusia. Pusat pengamatan udara Rusia telah mendeteksi sekitar 3.000 pesawat asing, termasuk seribu pesawat terbang dan mata-mata, di dekat perbatasan laut dan darat Rusia. Banyak laporan masuk mengenai berbagai jenis pesawat mata-mata yang terbang dan bahkan memasuki wilayah udara Rusia yang dicegat oleh Angkatan Udara Rusia.

Pada bulan Mei misalnya, dilaporkan mengenai kehadiran pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) jenis Boeing RC-135V yang berpangkalan di Inggris terbang di atas laut Baltik dan sepanjang perbatasan Rusia.

Kemudian secara terpisah, pesawat multimission maritime aircraft Poseidon P-8 anti-kapal selam yang berpangkalan di Sigonela, Itali sering tertangkap radar berpatroli di Laut Hitam dan Laut Baltik untuk memonitor aktivitas kapal selam Rusia.

Baca Juga:  Rabat’s Choice as World Book Capital, Recognition of Morocco’s Commitment to Culture – Ministry

Menariknya kebanyakan pesawat mata-mata yang terdeteksi oleh Rusia adalah pesawat AS, bukan NATO. Padahal NATO secara resmi, memiliki 14 pesawat Boeing E-3A Airborne Warning & Control System (AWACS) dengan kubah radar mereka, yang ditempatkan di Pangkalan Udara NATO (NAB) Geilenkirchen, Jerman.

Tampaknya intensitas pengerahan pesawat mata-mata AS ke perbatasan Rusia adalah untuk menanggapi tindakan “agresif” Moskwa ke timur NATO dan pengerahan Armada Utara Rusia ke halaman belakang Amerika, tepatnya ke Kuba dan Venezuela baru-baru ini.

Tidak mengerankan bila AS secara terang-terangan memasuki wilayah udara Rusia dengan menggunakan Global Hawk RQ-4B-40 (pangkalan Sigonella), Boeing RC-135V (Inggris), dan Poseidon P-8 (pangkalan Sikonya di Pulau Sisilia)

Pengintaian secara konstan berfokus pada Donbass, Baltik, dan Laut Hitam, termasuk Krimea.

Selain pengintaian, AS juga memberikan bantuan pendanaan sebesar US$ 3 juta bagi Latvia untuk pengadaan RQ-20A Puma UAV dari AeroViroment guna meningkatkan kemampuan pemantauan dan pengintaian mereka.

Baca Juga:  Klausul 'Rahasia' dari 'Rencana Kemenangan' Zelensky: Bergabung dengan NATO dan Memperoleh Senjata Nuklir

Pada bulan yang sama, pasukan AS yang dikerahkan ke Lithuania akan menetap di sana, terhitung 4 April 2019 – sebagai bagian dari perjanjian pertahanan AS-Lithuania. Berdasarkan perjanjian itu, Lithuania akan memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk penempatan pasukan AS.

Washington dengan terang-terangan juga mulai mempersenjatai Lithuania dengan produk AS, mengganti peralatan buatan Soviet seperti anti-tank dan pertahanan udara. AS juga meningkatkan kemampuan intelijen, pengawasan, dan akuisisi target untuk membantu kapasitas militer Lithuania. (Banyu)

 

Related Posts

1 of 3,096