NUSANTARANEWS.CO – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semakin banyak permintaannya sebagai calin petahana pada Pilkada DKI 2017 mendatang. Ahok yang telah mendapat dukungan dari tiga partai (Hanura, Golkar, dan Nasdem) menginginkan dirinya dipasangkan dengan Djarot Saeful Hidayat.
Menanggapi hal tersebut, politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, permintaan calon petahana Ahok untuk berpasangan dengan Djarot Saeful Hidayat blunder. Pasalnya, Ahok hanya meminta agar bisa berpasangan dengan Djarot tetapi tidak menginginkan dukungan dari PDIP.
“Menurut saya ini blunder. Karena bersifat memecah belah. Seakan menghadapkan Djarot sebagai kader dan struktur PDIP secara keseluruhan,” kata Hendrawan Supratikno, Senin (22/8).
Hendarawan pun memprediksi, Djarot akan ‘pekewuh‘ bila maju tanpa restu PDIP. Kedua, struktur partai merasa diremehkan.
“Berarti kita nggak dibutuhkan Ahok. Nah, kondisi ini mengurangi kondusivitas partai,” sambung Hendrawan.
Hendrawan pun mengungkap, seperti yang disampaikan Bambang DK, 80 persen kader PDIP sebenarnya menghendaki calon yang lain. Sebab, investasi politik partai akan lebih besar dan membawa kemaslahatan bagi partai apabila yang diusung adalah kader sendiri.
“Karena kita sifatnya penugasan. Ahok ini bukan petugas partai,” kata dia. (Rafif)