Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Perang Yaman: Kota Marib Yang Dikuasai Arab Saudi Dikepung

Perang Yaman: Kota Marib Yang Dikuasai Arab Saudi Dikepung
Perang Yaman: Kota Marib Yang Dikuasai Arab Saudi Dikepung

NUSANTARANWS.CO, Marib – Gerakan perlawanan Ansarallah Yaman dilaporkan menembakkan dua rudal balistik yang mengarah pada sebuah pangkalan militer dan sebuah kamp “pengungsi” di kota Marib pada 11 Juli. Serangan itu berlangsung di tengah pengerahan pasukan dan peralatan skala besar di luar kota oleh gerakan perlawanan.

Seorang pejabat militer, Rashad al-Mekhlafi, mengatakan kepada Arab News bahwa dua rudal meledak di area terbuka di Marib tanpa menimbulkan korban luka,” katanya.

Arab News melaporkan bahwa gerakan perlawanan Ansarallah telah mengerahkan pasukan besar-besaran dan peralatan militernya untuk melancarkan serangan terhadap kota Marib yang telah dihentikan tahun lalu oleh gencatan senjata pada bulan April.

“Mereka telah mengumpulkan pesawat tempur dan peralatan militer yang sangat besar, termasuk kendaraan lapis baja, meriam, dan peluncur drone, di sekitar Marib selatan, barat, utara, dan timur-utara,” kata Mekhlafi.

“Kami siap menghalau serangan apa pun. Kami memperkuat garis depan dengan batalion militer yang baru, termasuk pasukan penembak jitu dan infanteri. Apa yang Houthi tidak dapat capai di tahun-tahun sebelumnya akan menjadi mungkin hari ini,” tambahnya.

Baca Juga:  Fenomena “Post Truth" di Pilkada Serentak 2024

Sumber pemerintah lain dikutip secara anonim mengatakan bahwa “pemerintah yang sah siap untuk menghalau serangan apa pun bahkan ketika mediator Saudi, PBB, Amerika, dan Eropa menyarankan untuk menahan diri.”

Menyusul penerapan perjanjian gencatan senjata pada April tahun lalu, pertempuran sengit di Marib berhenti, dan Ansarallah tidak dapat merebut kota tersebut. Namun, pertempuran kecil di perbatasan dan bentrokan berkala sejak saat itu menjadi hal biasa.

Meskipun secara signifikan wilayah provinsi kaya energi itu berada di bawah kendali Ansarallah, namun kota utama sepenuhnya masih berada di tangan pemerintah yang didukung Saudi dan pasukan yang setia padanya.

Negosiasi yang dimediasi Oman baru-baru ini menghasilkan kesepakatan antara koalisi pimpinan Saudi dan Ansarallah, khususnya mengenai blokade di pelabuhan Hodeidah dan bandara Sanaa, serta pembayaran gaji pegawai pemerintah.

Sehingga untuk semntara Arab Saudi telah mengurangi serangan dan pengebomannya di negara tersebut.

Penyelesaian Perang Yaman semakin rumit karena banyak kepentingan asing yang ingin perang terus berlajut di negeri kaya energi tersebut seperti AS, Inggris dan Prancis – selain berkepentingan menjual senjata juga selama perang dapat dengan tenang menjarah sumber daya alam Yaman khususnya minyak secara besar-besaran. (AS)

Related Posts

1 of 12