Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Menlu Saudi Menyerukan Berdirinya Negara Palestina Dalam Pidato di Majelis Umum PBB

Menlu Saudi Menyerukan Berdirinya Negara Palestina Dalam Pidato di Majelis Umum PBB
Menlu Saudi senyerukan berdirinya negara Palestina dalam pidato di Majelis Umum PBB pada tanggal 24 September 2023.

NUSANTARANEWS.CO, New York – Menteri luar negeri Saudi menyerukan pembentukan negara Palestina dan “solusi yang adil dan komprehensif terhadap masalah Palestina”saat berpidato di Majelis Umum PBB pada tanggal 24 September 2023. Menlu Saudi juga mengkritik Israel yang terus menerus melakukan pembangunan pemukiman Yahudi secara ilegal di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki.

Arab Saudi “mengutuk” semua langkah sepihak Issrael terutama terkait  pembangunan pemukiman ilegal di wilayah yang diduduki – yang jelas-jelas melanggar hukum internasional dan mempersulit langkah diplomatik dalam upaya menciptakan perdamaian regional dan internasional.

Seperti diketahui, Arab Saudi telah menuntut berdirinya negara Palestina sebagai imbalan normalisasi hubungannya dengan Israel. Selain itu, Saudi juga telah meminta AS untuk memberikan jaminan keamanan, membantu membangun program nuklir sipil, dan membeli senjata AS yang lebih canggih.

Awal pekan ini, Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MbS) dalam sebuah wawancara televisi mengatakan bahwa, “setiap hari kita semakin dekat” untuk menormalisasi hubungan dengan Israel,” ujarnya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidatonya di PBB menggembar-gemborkan kemungkinan kesepakatan dengan Riyadh dan dampaknya terhadap wilayah tersebut.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel semakin dekat dengan perjanjian perdamaian bersejarah dengan Saudi yang diklaimnya akan mengubah situasi Asia Barat dan akan mendorong prospek perdamaian dengan Palestina.

Namun ironisnya, dalam pidatonya di PBB, Netanyahu menunjukkan peta bahwa Tepi Barat dan Gaza berada dalam batas-batas Israel yang tidak sesuai dengan solusi dua negara berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB Nomor 242 dan Resolusi 2334.

Dengan kata lain, Israel tidak ada rencana untuk mengimplementasikan pembentukan negara Palestina sesuai resolusi PBB tersebut.

Pihak Palestina dengan tegas mengatakan: “Tidak ada penghinaan yang lebih besar terhadap setiap prinsip dasar PBB daripada melihat Netanyahu menunjukkan “peta Israel” yang membentang seluruh daratan dari sungai hingga laut,” tulis perwakilan Palestina untuk Jerman Laith Arafeh di X. (AS)

Related Posts

1 of 41