NUSANTARANEWS.CO, Musirawas – Menjadi Banser (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama) yang merupakan kader inti GP Ansor ialah tanggung jawab warga negara, utamanya pemuda Islam, kata Instruktur Satkornas Banser Gatot Arifianto, di Sukamakmur, Bolang Tengah Suku (BTS) Ulu, Musirawas, Sumatera Selatan, Sabtu (5/5/2018).
“GP Ansor Musirawas menyambut baik sahabat-sahabat yang memilih bergabung untuk belajar bersama memperbaiki diri, membela agama, bangsa dan negeri di organisasi ini,” kata Gatot didampingi Ketua PC Ansor Musirawas, Efran Heryadi.
Pilihan tersebut rasional, walau terkesan tidak rasional jika ditinjau dari sisi lain. “Tidak rasionalnya adalah sahabat-sahabat berani digembleng untuk tidak mendapatkan gaji, siap bertugas dengan ihklas dan penuh pengabdian. Itu suatu kelangkaan di era sekarang,” ujarnya kepada 91 peserta Diklat Terpadu Dasar (DTD) VI Ansor Musirawas.
Yang menjadi rasional, lanjutnya adalah sahabat-sahabat sadar, bahwa Indonesia sebagai warisan pahlawan pendiri bangsa harus dijaga.
Baca Juga:
Ratusan Banser Digembleng Oleh Anggota TNI
Ansor Kembali Menerjunkan Banser Untuk Mengamankan Malam Natal
Ia menambahkan, GP Ansor yang berdiri 24 April 1934 di Banyuwangi, Jawa Timur masif melakukan kaderisasi di beberapa tempat, setiap minggu, setiap bulan, anak-anak muda tertarik bergabung dengan Ansor yang mengelola badan semi otonom Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
“Tujuanlah yang membuat itu terjadi. Jika orientasinya anggaran, sangat bisa dipastikan, kaderisasi hanya akan berjalan seperti siput atau bahkan stagnan. Tujuan kita untuk ikut serta membangun bangsa dan negara dengan karakter keislaman, kebangsaan, kerakyatan dan kepemudaanlah yang membuat kita memilih berhimpun di Ansor, di Banser, mendedikasikan diri bagi agama, negara dan bangsa,” paparnya.
Dalam setiap kaderisasi, lanjut Asinfokom Satkornas Banser itu, GP Ansor senantiasa menanamkan kecintaan kepada Islam dan Indonesia.
“Bergabungnya sahabat-sahabat membuat kami percaya diri, jika kaderisasi dilakukan adalah solusi bagi NKRI. Sahabat-sahabat yang memilih tumbuh bersama kami, adalah warga negara yang sadar, Indonesia ialah kebangsaan, kebanggaan yang harus kita jaga bersama,” ujar dia lagi.
Ia mengajak, 85 peserta pria dan 6 peserta wanita usai dibaiat harus bergandeng tangan dengan pihak manapun yang sejalan dengan Ansor dalam menjaga Indonesia, serta Islam Rahmatan Lil A’lamin.
Pewarta: Mustofa
Editor: Romandhon