NUSANTARANEWS.CO – Politikus PDI Perjuangan Kaspudin Nor berharap, partainya hanya berkoalisi dengan masyarakat. Sebab, kursi PDIP sudah cukup untuk mengusung calon sendiri.
“PDIP juga mestinya dapat mengusung gubernur yang anti Ahok, tapi jangan terjebak popularitas,” katanya, Minggu (7/8) malam.
Mantan Komisioner Kejaksaan ini berharap partai-partai Islam dapat mendukung calon dari PDIP. Namun, dukungan ini diharapkan tidak menimbulkan persoalan baru nantinya.
Bakal calon gubernur ini juga setuju apabila peserta Pilgub DKI diikuti lebih dari dua pasangan calon. Pasalnya, jika salah satu pasangan calon yang didukung masyarakat muslim kalah, masih ada kesempatan satu kali lagi.
Ketika ditanya soal Tri Rismaharini, Kaspudin mengatakan dia memang mempunyai kelebihan, tetapi juga memiliki kekurangan. Risma, kata dia, bukan orang Jakarta. Kaspudin mengingatkan saat Jokowi-Ahok maju di Pilkada DKI tahun 2012 lalu, keduanya bukan orang Jakarta dan ternyata menimbulkan persoalan baru di Ibu Kota. Memang Ahok mempunyai pendukung, namun hanya segelintir orang saja.
“Bisa saja Risma, tapi dikawinkan dengan orang Jakarta. Jangan semua orang daerah, nanti bisa tersinggung orang Jakarta,” katanya.
Kaspudin sendiri ingin maju dalam Pilkada DKI. Namun, ia tidak mengikuti penjaringan yang saat ini sudah dikerucutkan menjadi 6 orang. “Saya tidak daftar yang 6 itu, tapi saya mendapat dukungan dari masyarakat untuk maju,” katanya. (Achmad)