Mancanegara

Partai Republik Turut Mengecam Kebijakan Trump Karena Memisahkan Ribuan Anak dari Orang Tua Mereka

Partai Republik Turut Mengecam Kebijakan Trump Karena Memisahkan Ribuan Anak dari Orang Tua Mereka
Demo anti kebijakan Presiden Trump tekait imigrasi

NUSANTARANEWS.CO – Orang Partai Republik turut mengecam kebijakan Trump karena memisahkan ribuan anak dari orang tua mereka. Partai Demokrat dan beberapa politikus di Partai Republik sendiri telah mengecam keras pemerintah karena memisahkan hampir 2.000 anak dari orang tua mereka di perbatasan AS dan Meksiko pada pertengahan April dan akhir Mei lalu.

Menteri luar negeri Meksiko Luis Videgaray menyebut pemisahan anak-anak dari orang tua imigran di perbatasan AS-Meksiko sebagai tindakan kejam dan tidak manusiawi.

Videgaray mengecam dan mendesak Presiden AS Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya, dikutip Reuters, Rabu (20/6). Pemerintah Meksiko telah menentukan posisinya mengenai masalah ini dengan jelas kepada pemerintah AS dan juga telah mengangkat masalah ini kepada pejabat senior AS, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa pengungsi dan migran anak-anak tidak boleh mengalami trauma karena dipisahkan dari orang tua mereka. Di satu sisi Trump menghadapi tekanan berat untuk menghentikan kebijakan itu di perbatasan AS-Meksiko.

Baca Juga:  Marli Kamis Serahkan Formulir Bakal Calon Bupati Nunukan Ke Partai Demokrat

Bahkan Ibu Negara AS Melania Trump akhirnya turut bersuara menentang kebijakan suaminya, Presiden Trump, yang memisahkan orang tua dan anak-anak yang memasuki negara itu dari Meksiko secara ilegal.

Melania “percaya kita perlu menjadi negara yang mengikuti hukum, tetapi juga negara yang memerintah dengan hati,” kata juru bicaranya.

Tidak biasanya Melania Trump angkat bicara terkait kebijakan dan politik suaminya. Kali ini ia angkat suara dan mengatakan, dia “benci melihat anak-anak dipisahkan dari keluarga mereka dan berharap kedua belah pihak (Partai Republik dan Demokrat di Kongres) akhirnya bisa bersatu untuk mencapai reformasi imigrasi yang bagus”.

Selama ini Presiden Trump menuding bahwa undang-undang yang dibuat oleh  Demokrat sebagai penyebab kebijakan tersebut, tetapi tidak jelas undang-undang mana yang dimaksud.

Namun para pengamat menunjukkan bahwa penahanan anak-anak secara terpisah dari orang tua mereka adalah kebijakan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung AS Jeff Sessions bulan lalu dan untuk menghentikannya tidak dibutuhkan keputusan kongres.

Baca Juga:  Apa Arti Penyebaran Rudal Jarak Jauh Rusia Bagi Skandinavia?

Kebijakan Trump itu telah memecah-belah Partai Republik. Banyak pembela Trump berkilah, sebagian anak-anak itu sebetulnya sudah sering diambil oleh pemrintah dari para orang tua mereka yang berurusan dengan hukum karena dituduh melakukan kejahatan lain.

Penahanan anak-anak, menurut laporan mencakup juga bayi dan balita, mengakibatkan banyak rumah penampungan dan panti asuhan melaporkan bahwa mereka kehabisan ruangan.

Pada hari Minggu, sejumlah anggota Kongres dari Demokrat melakukan “kunjungan mendadak di Hari Ayah” ke pusat penahanan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di New Jersey, menuntut untuk bertemu para tahanan yang dipisahkan dari anak-anak mereka.

Sementara itu, pihak berwenang AS mengumumkan akan mendirikan ‘kota-kota tenda’ untuk menampung ratusan anak lainnya.

Ratusan tenda itu akan dipasang, dilengkapi berbagai fasilitas, membentuk kompleks yang bagaikan sebuah kota di kawasan padang pasir Texas yang suhunya bisa mencapai 40 derajat celsius.

Anggota parlemen setempat Jose Rodriguez menyebut rencana itu “benar-benar tidak manusiawi” dan “keterlaluan”. Menurutnya, rencana ini harus dikutuk oleh siapa saja yang memiliki moral dan tanggung jawab. (Aya)

Related Posts

1 of 3,067
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand