NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Komite Nasional Kecelakaan Terbang (KNKT) Soerjanto Thahjono mengaku apresiatif terhadap rekomendasi tambahan untuk dilakukan training terhadap para pilot yang akan menerbangkan Boeing 737 Max 8. Tambahan rekomendasi ini dikeluarkan pasca insiden mengenaskan jatuhnya Boeing 737 pada 29 Oktober 2018 lalu.
“Ada beberapa tambahan yang dilakukan Direktorat Penerbangan Udara. Ada tambahan tambahan training yang harus dikakukan pada pilot pilot yang menerbangkan pesawat Boeing Max 737,” kata Soerjanto saat memberikan keterangan pers, di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).
Simak: KNKT: CVR Lion Air Masih Aktif
Sebelumnya KNKT menemukan masalah Airspeed Indicator dan masalah Angle of Attack (AoA) pada jatuhnya penerbangan Lion Air JT610. Indikator itu diperoleh tim KNKT melalui hasil penggalian data dari Flight Data Recorder (FDR) yang berhasil diselamatkan.
Dari temuan itu, KNKT memberikan rekomendasi kepada pihak Boeing untuk memberikan panduan dalam menerbangkan pesawat Boeing kepada para pilot diseluruh dunia.
Rekomendasi itu kemudian, direspon pihak Boeing. Dimana pada 6 November 2018, Boeing mengeluarkan buletin operasional atau modul tambahan dalam mengoperasikan pesawat bagi para pilot.
Pasca dikeluarkannya buletin dari Boeing, ada tambahan dari Direktorat Penerbangan Udara untuk dilakukan training kepada para pilot yang akan mengoperasikan Boeing 737 Max 8.
Baca Juga:
- KNKT Putuskan Angle Of Attack Boeing 737 Bermasalah
- Kasus Lion JT610, KNKT Minta Pilot Pelajari Modul AOA
- KNKT Temukan Kerusakan pada Penunjuk Kecepatan Pesawat Lion Air
- KNKT Umumkan CVR Milik Lion Air JT610 Belum Ditemukan
Pewarta: Romadhon Emka
Editor: Achmad S.