Politik

Pancasila Adalah Perekat Kesatuan dan Persatuan Bangsa

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ada satu pertanyaan yang terkadang kita sendiri merasa aneh, pertanyaan itu adalah kenapa MPR RI sangat rajin sekali melakukan Sosialisasi Empat MPR?.

Pertanyaan itulah yang dilontarkan oleh Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin, ketika menyampaikan sambutan dan membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Gedung KONI di Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Menurut Mahyudin, rajinnya MPR RI mensosialisasikan Empat Pilar dikarenakan rasa semangat yang tinggi atas keinginan untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sosialisasi yang diselenggarakan oleh MPR bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, diikuti oleh 400 peserta, terdiri dari para mahasiswa Universitas Muhammadiyah dan pengurus BEM dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Tengah.

Mahyudin mengingatkan bahwa selama 72 tahun Indonesia merdeka, Indonesia tak pernah sepi dari rongrongan. Dulu ada gerakan Permesta, DI/TII, RMS di Maluku, Gerakan Aceh Merdeka yang kini sudah selesai, dan puncaknya gerakan untuk mengganti ideologi negara Pancasila, yaitu G 30 S/PKl.

Baca Juga:  AHY Pimpin Kemenko Infra, Inilah Keuntungannya Buat Demokrat

“Bahkan sekarang pun masih ada yang menggelorakan ideologi komunis, meski sudah ada Ketetapan MPR Nomor XXV Tahun 1966 tentang Larangan Penyebaran Ideologi Komunis. Buktinya, simbol palu arit muncul di mana-nama, dan di kaca-kaca mobil ditempel lambang partai terlarang itu,” ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Walau pun terus-menerus mendapat rongrongan, Mahyudin menegaskan, ideologi Pancasila yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia ini  akan tetap bertahan. Presiden RI Pertama Bung Karno, lanjut Mahyudin, pernah menawarkan Pancasila menjadi ideologi dunia. Karena, Pancasila dianggap ideologi jalan tengah yang mampu mempersatukan bangsa.

“Jadi, Pancasila itu adalah alat perekat kita. Pancasila untuk menangkal paham-paham yang ingin memecah belah Indonesia atau paham-paham yang ingin mengganti ideologi bangsa kita,” katanya.

Pewarta: DM | Rudi Niwarta
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 53