Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Syaiful Bahri: Pancasila Adalah Jimat Untuk Menuju Indonesia Emas 2045

Syaiful Bahri: Pancasila Adalah Jimat Untuk Menuju Indonesia Emas 2045

NUSANTARANEWS.CO, Jember – Anggota MPR RI M Syaiful Bahri Anshori menilai untuk menuju Indonesia Emas 2045, Pancasila mempunyai peran strategis dan penting.

Ia menjelaskan Indonesia Emas merupakan visi yang mencanangkan Indonesia sebagai negara maju pada 100 tahun kemerdekaannya.

“Pancasila itu jimat untuk menuju Indonesia Emas 2045. Ia sebagai panduan moral dan ideologis dalam mencapai visi itu,” kata Syaiful saat mengisi acara “Sosialisasi Pancasila, NKRI, UUD 1945, & Bhineka Tunggal Ika di Yayasan Pendidikan Salafiyah Safiiyah Tempurejo, Jember, Sabtu (22/6/2024).

Ia mencontohkan soal penguatan pendidikan karakter. Menurutnya pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila penting untuk membentuk generasi muda yang berintegritas, nasionalis, dan kompeten.

“Jangan salah, nilai-nilai yang terdapat di Pancasila itu dahsyat sekali. Dengan spirit itu, maka kedepan kita punya generasi unggulan yang berintegritas dan berkompeten,” jelasnya.

Begitupun soal pembangunan ekonomi harus juga dilandasi spirit Pancasila, yakni membangun ekonomi yang berkeadilan.

“Maksudnya itu mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata, sehingga semua lapisan masyarakat merasakan manfaat pembangunan,” sambungnya.

Baca Juga:  Termasuk untuk Indonesia, Raja Maroko King Mohammed VI Tunjuk Dubes Baru

Dengan demikian, kata Syaiful, Pancasila tidak hanya menjadi simbol identitas nasional, tetapi juga panduan praktis dalam membangun Indonesia yang maju, adil, dan makmur menuju 2045.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Dosen Fisip Universitas Jember (UNEJ), Honest Dody Molasy menyori peran Pancasila dalam penguatan demokrasi dan tata kelola pemerintahan.

Di mana nilai-nilai Pancasila dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi dan memperkuat sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

“Di sila keempat Pancasila sudah jelas, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini mendorong masyarakat untuk aktif terlibat dalam proses politik dan pemerintahan,” jelasnya. []

Related Posts

1 of 96