Politik

Panca Seruan Kebangsaan PMII, GMNI, PMKRI, GMKI, KMDHI, HIKMAHBUDHI

NusantaraNews.co, Jakarta – Melihat Situasi politik bernegara akhir-akhir ini kurang kondusif dan menimbulkan beberapa Potensi ancaman dan segregasi, baik dari eksternal ataupun internal.

Ketua PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Sahat Martin Philiph menyatakan Negara Indonesia sangat rentan disusupi paham dan ideologi radikal yang sejauh ini terlihat liar serta berpotensi melawan pemerintah yang sah.

“Mereka terang-terangan menolak Pancasila sebagai ideologi negara yang sudah final,” ungkap Sahat.

Tidak hanya itu, imbuh sahat munculnya kembali isu kebangkitan PKI yang sengaja dihembuskan di tengah masyarakat oleh pihak yang berusaha memanfaatkan isu lama itu.

“Isu PKI bisa membangkitkan luka lama dan berpotensi menimbulkan disharmonisasi bangsa,” katanya.

“Oleh karena itu, sahat menegaskan apapun bentuk kelompok golongan dan organisasi yang mengarah kepada bentuk penyebaran paham dan ideologi yang merongrong keutuhan NKRI serta merusak tatanan kehidupan sosial bangsa Indonesia yang sejuk di tengah kemajemukan wajib untuk ditindak dan dibubarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku karena tidak sesuai dengan identitas bangsa kita yang majemuk,” imbuh Sahat.

Baca Juga:  Guyuran Hujan Deras, Ratusan Loyalis Illiza-Afdhal Gairahkan Tempat Debat

Melihat situasi kebangsaan yang tengah menghadapi oleh bangsa Indonesia, aliansi kelompok gerakan mahasiswa dan pemuda yang mengatas namakan ALIANSI KEBHINEKAAN mengeluarkan “Panca Seruan Kebangsaan”, Kamis (28/9/2017).

Mereka adalah PMII, GMNI, PMKRI, GMKI, KMDHI, HIKMAHBUDHI. Panca Seruan Kebangsan Tersebut antara lain :

  1. mendukung pemerintah menjalankan Perpu Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Ormas dengan tetap mengedepankan kemanusiaan yang adil dan beradab
  2. meminta pihak berwajib menegakkan supremasi hukum dengan menindak tegas setiap individu maupun organisasi yang melakukan tindakan mengganggu ibadah umat beragama persekusi ataupun ujaran kebencian yang menyinggung Sara termasuk di media sosial
  3. meminta para pemimpin publik dan institusi lainnya untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat menimbulkan kericuhan dan menghimbau masyarakat untuk kritis terhadap lalu lintas informasi dan arus informasi agar tidak cepat terhasut dan terprovokasi dengan berita dan informasi yang tidak benar
  4. meminta pemerintah melaksanakan reforma agraria sejati mengendalikan harga di sektor pertanian demi meningkatkan kesejahteraan petani dan Swasembada pangan dan membuat kebijakan perdagangan yang mendukung produsen serta pedagang kecil dan menengah
  5. menyerukan pentingnya setiap elemen masyarakat menjaga persatuan nasional dan tidak terpercaya dengan kepentingan edit ataupun kelompok yang sedang berupaya memecah belah bangsa dan masyarakat.
Baca Juga:  Pemkab Nunukan Tegaskan Komitmennya Dalam Menyukseskan Pilkada 2024

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 5