NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kongres KNPI yang berlangsung di Kota Bogor pada 18-22 Desember 2018 telah berakhir dengan diamanahinya Haris Pertama sebagai Ketua Umum DPP KNPI periode 2018-2021 sesuai dengan mekanisme organisasi. Namun sejumlah oknum menginginkan kongres lanjutan yang rencananya akan diselenggarakan pekan ini.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP GMNI, Robaytullah Kusuma Jaya berpendapat bahwa tidak alasan yang substansial untuk diadakannya kongres lanjutan mengingat kongres yang telah terselenggara di Bogor sudah sesuai dengan mekanisme dan aturan yang telah berlaku dan disepakati bersama.
“Tidak alasan yang substansial untuk mengadakan kongres lanjutan. Semua sudah dilakukan sesuai mekanisme organisasi dan proses yang demokratis. Lantas untuk apa kongres lanjutan? Kami jelas menolak,” ujar Robaytullah, Jakarta, Sabtu (5/1/2019).
Baca juga: KNPI Didesak Buang Jauh-jauh Budaya Perpecahan
Baca juga: Sebabkan Perpecahan, KNPI Diminta Tak Payungi Organisasi Sayap Partai Politik
DPP GMNI bersama DPP Pemuda Demokrat dan DPP GSNI (Gerakan Siswa Nasional Indonesia) atau biasa disebut organisasi Front Marhaenis tidak menginginkan adanya perpecahan di tubuh organisasi yang menaungi elemen pemuda.
Bagi Robaytullah, KNPI harus mengutamakan persatuan sesuai amanat Sumpah Pemuda, harus mencerminkan cita-cita Sumpah Pemuda 1928.
“Konflik internal di tubuh organisasi pemuda harus segera kita akhiri. Kita harus menghormati proses yang sudah berjalan dan menerima segala sesuatunya dengan bijaksana. Utamakan persatuan,” katanya.
Di tahun-tahun politik saat ini, lanjut dia, tak menutup kemungkinan banyak sejumlah pihak yang berkepentingan atas kontestasi yang terjadi didalam tubuh organisasi pemuda. Sehingga seringkali organisasi pemuda menjadi ajang perebutan kekuasaan.
Namun, Ketua Umum DPP GMNI, Robaytullah menegaskan bahwa organisasi pemuda bukanlah ajang perebutan kekuasaan. Melainkan juga memiliki tugas moral sebagai kalangan cendekiawan untuk berpihak pada kepentingan yang lebih besar yakni kepentingan masyarakat, mengabdi untuk kebaikan bangsa dan negara.
“Saya tidak melihat alasan yang mendasar untuk adanya kongres lanjutan. Sudah saatnya KNPI berhenti hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan. Kita pikirkan kepentingan yang lebih besar daripada hanya sekedar kepentingan politik praktis semata,” pungkasnya.
(bya/asq)
Editor: Banyu Asqalani