Mancanegara

Panama Menjadi Negara Satelit Pertama Cina di Amerika Latin

Panama telah menjadi negara satelit
Terusan Panama

NUSANTARANEWS.CO – Panama menjadi negara satelit pertama Cina di Amerika Latin. Panama menjadi negara satelit karena merupakan negara pertama Amerika Latin yang bermitra dengan Cina dalam proyek Belt and Road Initiative (BRI). Laurentino Cortizo yang baru saja terpilih menjadi Presiden Panama, tampaknya tetap akan meneruskan kebijakan pendahulunya – meski secara historis memiliki kedekatan hubungan dengan Amerika Serikat (AS)

Cortizo terpilih menjadi Presiden Panama, pada Minggu (5/5) dengan kemenangan tipis. Otoritas pemilihan Panama telah menyatakan bahwa mantan menteri pertanian dari Partai Revolusi Demokrat (PRD) kiri-tengah tersebut, sebagai pemenang pemilu dengan keunggulan dua poin atas rival terdekatnya. Kandidat pesaing, Romulo Roux pun telah mengakui kemenangan Cortizo.

Lulusan perguruan tinggi Amerika Serikat (AS) ini, dalam kampanyenya telah beerjanji akan memberantas korupsi bila memenangi pemilu – terutama skandal korupsi yang melibatkan perusahaan rekayasa Brasil Odebrecht, dan Panama Papers yang merinci penggelapan pajak oleh orang-orang kaya yang berkuasa.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Dalam sebuah kesempatan, Cortizo juga menekankan pentingnya meningkatkan hubungan dengan AS, serta meningkatkan pengawasan melekat yang lebih besar atas investasi dari Beijing yang telah begitu mengkhawatirkan Washington. “AS adalah mitra strategis kami, mitra strategis utama kami. Hubungan ini harus ditingkatkan,” kata Cortizo kepada Reuters menjelang pengumuman pemilu. Namun, bila AS tidak melibatkan wilayah ini maka berisiko akan digantikan oleh Cina, tambahnya.

Hubungan diplomatik Cina dan Panama sebetulnya baru baru tejalin dua tahun yang lalu setelah Panama mengalihkan hubungan diplomatiknya dari Taipei ke Beijing. Sejak itu, dua negara Amerika Tengah lainnya: Republik Dominika dan El Salvador, turut membuat perubahan diplomatik.

Meskipun begitu, kerjasama kedua negara ini telah membuahkan hasil yang cukup memuaskan di berbagai bidang.

AS melihat ini sebagai sinyal semakin menguatnya pengaruh Beijing di negara-negara Amerika Latin, terutama di Amerika Tengah yang tidak lain adalah halaman belakang Washington.

Betapa tidak bila Cina sedang merayu kawasan itu dengan kesepakatan energi dan infrastruktur, Presiden Trump justru sebaliknya malah menarik AS keluar dari pakta perdagangan Trans-Pasifik yang melibatkan Chili, Meksiko dan Peru.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Pada bulan Oktober, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memperingatkan negara-negara Amerika Latin untuk tetap menjaga “mata tetap terbuka” terhadap masuknya investasi Cina. Mike Pompeo memperingatkan Panama dan negara-negara lain untuk mewaspadai proyek Belt and Road Initiative (BRI).

Sejak terbukanya hubungan diplomatik pada Juni 2017 tahun lalu, Panama telah terikat 28 perjanjian diplomatik dan investasi Cina – termasuk obligasi “Panda” dalam mata uang renminbi senilai US$ 500 juta. Cina juga berharap dapat kontrak baru untuk pembuatan pelabuhan, pusat konvensi dan jembatan baru di atas Terusan Panama. Saat ini, penerbangan langsung telah diluncurkan oleh kedua negara.

Cina kini telah menjadi tujuan ekspor terbesar ketiga Panama. Sementara Panama hanya menjadi mitra dagang kedelapan terbesar Cina di seluruh Amerika Latin, menurut laporan kementerian perdagangan Cina. Di luar itu, Panama adalah negara pertama Amerika Latin yang bermitra dengan Cina dalam proyek BRI yang bernilai triliunan dolar.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Panama sendiri telah siap memainkan peran regional yang penting dalam BRI untuk membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi bernilai empat miliar dolar AS dari ibukotanya ke Perbatasan Kostarica. Proyek yang diusulkan ini berpotensi memperkuat hubungan antar anggota Central American Integration System (CISA).

Terusan Panama juga bisa menjadi pelabuhan terminal pusat ekspor Panama ke Cina – bila diintegrasikan dengan proyek kereta api berkecepatan tinggi maka akan meningkatkan kepentingan strategis Panama ke seluruh wilayah Amerika Tengah. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050