Budaya / SeniPuisi

Opera Luka

Puisi Irul S Budianto
OPERA LUKA

mengunjungi kamarmu semalam
aroma parfum menyengat begitu tajam
melebihi asap dupa pada arca-arca purba
di museum-museum yang sepi pengunjung
kau pun tertawa seperti tanpa ujung
menyaksikan siluet malam dari balik jendela

kembali kudatangi kamarmu pagi hari
tiba-tiba kau tergolek lemas mengerang tanpa henti
sesekali merancau tentang peradaban yang kacau
”Sejarah tak lagi bisa dibanggakan dalam kutukan abad-abad,” katamu

lalu, aku berdiri linglung di pintu kamar
sesekali mengusap mata yang tiba-tiba samar
di sudut kamar kisah luka teronggok
berbaur koran bekas mewartakan langkah terseok

tak perlu tanya ke mana membuang luka-luka itu
ia telanjur merasuki sendi-sendi dan aliran darahmu
sama sulitnya menyembuhkan negeri yang dihuni berhala-berhala
mengafirkan dan menentang kedatangan Musa
yang hendak membelah laut dengan tongkatnya

luka-luka selalu menawarkan keintiman siang dan malam
menjadi sebuah opera di panggung riuh dengan tepuk tangan
sementara aku hanya bisa menyaksikan dengan nafas tertahan

2017

Irul S Budianto, lahir di Boyolali, 22 Juli. Menulis puisi, cerpen serta esai sastra-budaya dan tersiar di beberapa media. Kini tinggal pelosok di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.

Related Posts

1 of 185
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand