Puisi Firas Syahra Yuliana
Negriku Telah Berbeda
Ketika ku menyisir jemari ibu kota
Di bawah panas yang sangat menggarang
Aku merasakan udara yang gersang
Memotret kebisingan ibu kota
Dulu lukisan-lukisan langit di negriku berwarna biru
Namun kini lukisan-lukisan itu bermimikri menjadi hitam kelabu
Dulu di negriku puluhan burung-burung bernyanyi menyambut sang fajar
Namun kini yang terdengar hanya suara kebisingan dari kendaraan yang membuat hati menjadi geram
Bekasi,11 Februari 2017
Baca Juga:
Fajar Lebih Baik
Aku lebih suka menanti fajar
Dibanding
Bersemayam dalam malam
strukutur langit yang begitu hening
Meregenerasi jiwa-jiwa
akan terhimpit
Akibat menahan beban
Yang begitu sulit
Menyimpan kata-kata
Yang amat pelik
Semoga jiwa ini
Disegani puisi
Sepanjang pagi
Purwanegara, 07 Oktober 2018
Alam Semesta
Pagi telah datang
Ku bersiap menyambutnya
Menyambut ditepi jendela
Menunggu keindahan panorama bumi ini
Ketika itulah keindahan bumi hadir
Langit yang masih diselimuti kabut
Udara yang begitu damai
Semilir angin yang begitu lembut
Hangatnya sinar mentari yang menembus kulit
Membuat jiwa menjadi tenang
Saat itulah aku siap
Siap menjalani hari yang baru
Hari yang lebih baik
Bersama dengan bumi yang damai
Purwokerto, 17 September 2018
Doaku
Daftar Doaku :
Pertama untuk ibuku
Kedua untuk ibumu
Dan doa yang ketiga
Untuk kita bersama
Purwokerto,12 September 2018
Pohon Cinta
Bibit cintaku telah ku tanam
Perlu waktu untuk tumbuh
Tiap waktu kusirami
Bahkkan ku beri pupuk
Hari terus berlalu
Batangnya semakin membesar
Daun-daunnya mulai muncul
Dan primadona dari pohon telah tumbuh
Ketika itulah bibit ku telah
Berubah menjadi pohon cinta
Purwanegara, 1 Oktober 2018
*Firas Syahra Yuliana, kelahiran Banyumas, 05 Mei 1999. Tinggal di Instagram :@firassyhr