Budaya / SeniPuisi

Dendam Hutan di Kedalaman Rindu

karhutla, kebakaran hutan, kalimantan tengah, hutan kalteng, kebakaran kalteng, lahan kalteng, pn palangkaraya, nusantaranews
ILUSTRASI – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). (Istimewa)

Puisi Rahmat Akbar*

DENDAM HUTAN

Kita hirup nafasnya pada jengkal kehidupan manusia
Memberi pesan agar tetap dijaga
Tapi, mereka semua mencela
Ini hutan harus dibabat dan digunduli secara membabi buta

Dendam hutan
Akarnya berdarah
Pohonnya terpisah
Kepulan asap pun memerah
Dan berkumpulah orang yang menyerupai lintah
Ini kehendak manusia yang serakah

Bila ingin hidup bebas
Maka jangan tebas kami dengan tangan besi
Sebab: akan kami tarik nafas anak cucu di sini
Dan kami akan terus berbagi luka di malam sunyi

Bila ingin menjaga kami
Kembalikan rahim hutan yang telah kalian basmi
Sebab: resah dan gelisah selalu menghampiri

Adakah kiranya mereka yang kapitalis akan peduli
Sebab hanya pundi-pundi mereka cari
Tidak akan pernah peduli dengan apa yang terjadi
Dan: dendam hutan pun menggirim tanpa henti
Pada bencana alam yang setia menemani

Kotabaru, Kalsel, 20 Maret 2018

DI KEDALAMAN RINDU

Kita pernah berada di kedalaman rindu
Di antara harapan dan kasih sayang tidak menentu
Adakah kau temui aku di hatimu
Karena rindu hanya tertanam saat kita tidak bersatu

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Di keluasan hati
Engkau pernah berjanji seperti imaji terpatri
Bersumpah tidak akan pernah ingkar janji
Tapi, apa yang terjadi semua hanya sebuah ilusi

Seperti wajah terlihat masai
Ada hubungan yang tidak mampu diselesaikan
Pada gumpalan kata terpecah berai
Sebab: hanya akan membuat luka di kedalaman rasa

Sampai kepada titik mendera
Kita lepas tali kasih yang pernah ada
Meninggalkan cerita serta luka kenangan
Terpampang jelas dan meradang

Ada kisah meninggalkan luka
Dan adapula kisah yang meninggalkan bahagia
Sebab: Dia maha penetu segalanya

Kotabaru (Kalsel), 20 Maret 2018

Rahmat Akbar, kelahiran Kotabaru 04 Juli 1993 tepatnya di Kalimantan Selatan. Alamat tinggal Jalan Hasanuddin Rt. 06 Kelurahan Kotabaru Hilir. Puisinya (menggisi media Tribun Bali, Media Kalimantan, Koran Merapi), puisinya “Hitammu Di Tanahku” antologi puisi ASKS Ke 13 KALSEL 2016, puisinya di antologi “ Gemuruh1001 Kuda Padang Sabana, antologi puisi “ Empat Ekor Belatung Bersarang di Ubun-Ubunku, antologi puisi “Tadarus Puisi Kalsel 2017”, antologi puisi ASKS ke 14 KALSEL 2017, antologi puisi “Puputan Melawan Korupsi” Bali, antologi puisi “Hutan Hujan Tropis”, antologi puisi “Indonesia Lucu Jilid VI 2018, dll. Sekarang bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia di SMA Garuda Kotabaru dan aktiv tergabung di komunitas Taman Sastra SMA Garuda Kotabaru. Akbar bisa disapa melalui email [email protected], fb: Kai.akbar

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,189