Berita UtamaMancanegaraTerbaru

NATO Gelar Latihan Militer Terbesar Abad Ini di Eropa

NATO gelar latihan militer
NATO gelar latihan militer terbesar abad ini di Eropa/foto: 92News

NUSANTARANEWS.CO – NATO gelar latihan militer. The Defender-Europe 2020 telah dimulai. Dalam beberapa bulan mendatang, Amerika Serikat (AS) akan meningkatkan kehadiran tentara dan perwiranya di Eropa untuk bergabung dengan puluhan ribu tentara dari 18 negara yang berpartisipasi dalam latihan terbesar dalam 25 tahun terakhir. Latihan militer bersandi “Pembela Eropa 2020” akan berlangsung di Jerman, Polandia, Georgia dan negara-negara Baltik.

Akhir Januari, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa, AS akan meningkatkan kehadiran militer mereka di Eropa untuk perang melawan terorisme, sekaligus mengintimidasi Rusia dan Cina. Stoltenberg juga mengakui bahwa sekarang ada lebih banyak tentara AS di negara-negara anggota Uni Eropa, lebih banyak dari sebelum runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Dalam latihan militer kali ini, AS akan mengerahkan sedikitnya 37.000 tentara dan perwiranya – termasuk 20.000 tentara yang segera tiba di Eropa.

Baca Juga:  KPU Nunukan Lakukan Pelipatan Surat Suara Pilkada 2024

Jerman akan menjadi pusat logistik latihan Defender 2020 mulai akhir Januari. Puluhan ribu tentara AS tidak hanya akan membanjiri Jerman, tetapi juga akan tersebar di Belgia, Prancis, dan Belanda. Latihan ini juga akan menempuh rute konvoi sejauh 4.000 kilometer yang melibatkan 10 negara Eropa menjadi tuan rumahnya.

US Army Europe menginformasikan bahwa fase pertama latihan meliputi RSOI (reception, staging, onward movement and integration) yang digelar di berbagai negara dengan mengerahkan kekuatan eleman divisi, termasuk brigade yang telah disiapkan di Belgia dan Jerman. Fase kedua, melakukan serangan kilat bersama Divisi Lintas Udara ke-82 ke negara Georgia. Fase ketiga adalah latihan gabungan komando divisi yang memiliki unit tersebar di seluruh benua untuk menguji operasi multi-domain. Selanjutnya dalam fase keempat, selain melakukan gerak maju melintasi sungai, juga misi off-load pasukan maritim. Dan terakhir adalah konsolidasi pasukan, termasuk memindahkan dan mempertahankan pasukan.

Letnan Jenderal Chris Cavoli, komandan Angkatan Darat Eropa AS mengatakan bahwa, Defender 2020 adalah latihan militer terbesar ketiga di benua itu sejak Perang Dingin (Cold War). Gelaran ini, kata Cavoli menunjukkan bahwa AS dan sekutunya memiliki kemampuan untuk mencegah konflik di benua itu dengan cepat – sekaligus memperlihatkan kemampuan pegnerahan pasukan dalam jumlah besar melintasi wilayah utama.

Baca Juga:  Eropa Bermain Api Dengan Mengizinkan Serangan Mendalam Terhadap Wilayah Rusia

Apapun alasannya, jelas latihan militer bersandi “Pembela Eropa 2020” adalah untuk mengintimidasi Rusia. Bagaimana tidak bila latihan-latihan ini berlangsung di depan pintu Rusia seperti: di Polandia dan negara-negara Baltik.

NATO tampaknya ingin menciptakan musuh yang seimbang setelah bubarnya Uni Soviet, dalam hal ini Rusia atau Cina. AS sendiri tanpa malu-malu terus memprovokasi Rusia dengan melanggar batas wilayah udara Rusia menggunakan pesawat pengintainya, atau memprovokasi Cina dengan mengirimkan kapal perangnya ke Laut Cina Selatan (LCS) dengan alasan kebebasan navigasi.

AS tampaknya memang sengaja memprovokasi Rusia untuk menimbulkan gesekan sehingga dapat menjadi dalih politik untuk pengerahan militer yang lebih luas di Eropa. Rusia sangat menyadari politik propaganda AS tersebut. Sebagai catatan, pada 2019, drone dan pesawat pengintai NATO setiap hari berkeliaran di atas Kalingrad sambil terus menggembar-gemborkan ancaman “Agresi Rusia”sebagai ancaman terhadap keamanan Eropa. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 74