NUSANTARANEWS.CO – Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, ditemukan bahwa kebanyakan anak muda tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengajukan pertanyaan tentang seks – sementara di sisi lain, orang tua dan sekolah juga menjauh dari topik ini. Tidak mengherankan bila mereka kemudian beralih ke internet untuk minta tolong.
Web memang bisa memberikan bermacam informasi yang fantastis. Namun temuan terbaru dalam penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan seks sayangnya tidak dicari di laman faktual murni, melainkan justru di situs-situs porno. Memang, melihat situs porno bukanlah sebuah kejahatan, namun tidak memberikan pelajaran seks yang sesungguhnya. Berikut beberapa mitos porno yang menjadi pengetahuan umum.
1. Semua Lawan Jenis Sedang Memikirkan Seks Setiap Saat. Porno cenderung mengirimkan pesan yang salah bahwa setiap orang yang Anda temui sedang menginginkan seks. Hal ini sungguh berbahaya dan bisa menimbulkan kesalahpahaman antara dua orang, dan yang terburuk bisa menyebabkan terjadinya pemerkosaan. Sebab pada dasarnya, kebanyakan orang tidak menginginkan seks sepanjang waktu, dengan siapa pun dan dimanapun mereka berada.
2. Wanita Orgasme Tanpa Stimulasi. Dalam hubungan intim, wanita membutuhkan rangsangan terus-menerus pada hotspot mereka untuk mencapai klimaks. Bahkan kebanyakan wanita rata-rata membutuhkan waktu 20 menit untuk mencapai orgasme, lebih dari dua kali lipat waktu yang dibutuhkan rekan pria mereka.
Porno bisa menimbulkan harapan yang tidak realistis. Porno, lebih sering menunjukkan bahwa wanita mengerang dan akan mencapai klimaks dalam beberapa menit saja. Hal itu bukan hanya tidak realistis namun membingungkan bagi para penonton saat dialami dalam kehidupan dunia nyata, di kamar tidur.
3. Wanita Suka Seks Anal. Seks anal bukanlah perkara sederhana. Dalam realitas, anus tidak memiliki pelumas sendiri dan juga tidak membesar saat terangsang, seperti halnya vagina. Jika Anda ingin mencoba permainan anus, persiapkanlah perlengkapan pendukung, terutama yang berbasiskan cairan sebagai bahan pelumas. Bukan itu saja, kebersihan merupakan faktor utama dalam kegiatan seks anal ini. Ingat, para aktor wanita dalam film porno telah benar-benar disiapkan sebelum mereka mulai syuting. Sedangakan dalam dunia nyata, tidak seetiap wanita menyukai seks anal.
4. ATM. Ass to Mouth, merupakan ritual umum dalam dunia porno. Di sinilah seseorang harus mengerti bahwa setelah melakukan hubungan anal kemudian melanjutkan langsung fellatio, ini adalah praktik hubunga seks yang buruk, yang digambarkan dalam porno. Bukan hanya karena sangat tidak sopan, tapi juga sangat tidak higienis. Jika Anda melakukan hal ini dalam kehidupan nyata, maka akan sangat membahayakan pasangan Anda, terutama risiko terkena beragam penyakit.
5. Ejakulasi di Luar Sebuah Keharusan. Dalam film porno, tembakan klimaks ke wajah pasangan, payudara atau tempat lain yang dapat di jangkau dengan mudah, juga merupakan ritual penutup hubungan seks. Hal ini oke-oke saja bila kedua pasangan telah sepakat. Namun, dalam kehidupan nyata, belum tentu seseorang akan baik-baik saja, apalagi memohon agar Anda, ejakulasi ke wajah mereka.
6. Semakin Rumit Posisi Seks Semakin Baik. Porno cenderung menggambarkan bahwa seks itu sebagai sesuatu yang fantastis antara dua orang yang melakukan hubungan intim dengan bermacam posisi sulit dan berubah-rubah setiap saat, sesering Anda menarik napas. Pada kehidupan nyata, hal ini justru menghentikan stimulasi yang terus-menerus. Bila Anda selalu berganti posisi, berarti Anda harus mengatur ulang stimulasi mulai dari awal lagi. Jadi berganti posisi itu juga penting, tapi bukan lalu bolak-balik berganti posisi setiap detik.
Ada alasan mengatakan bahwa posisi misionaris sangat populer, hal itu karena menganggap keseluruhan kontak menyentuh klitoris, padahal banyak syaraf-syaraf kecil berada di luar vagina. Sehingga pada dasarnya tidak mungkin untuk merangsang wanita hanya melalui hubungan intim saja.
7. Tidak Ada Foreplay. Porno sering mempertunjukkan hubungan intim “tembak langsung” atau hanya beberapa detik saja foreplay. Porno sangat mengabaikan foreplay. Padahal dunia nyata, foreplay itu wajib. Mengutip American Pie: “Anda harus memanaskan dulu oven sebelum memasukkan kalkun!” Foreplay tidak hanya wajib, tapi juga menyenangkan. Foreplay merupakan elemen kunci dalam melakukan ritual seksual yang sehat dan saling membahagiakan.
Baca: Wanita Bisa Orgasme Payudara
8. Wanita Suka Melihat. Porno juga sering menunjukkan bahwa wanita suka melihat alat kelaminnya beradu ketika berhubungan intim, dan dengan cepat wanita kemudian mencapai orgasme. Dalam kehidupan nyata, hal ini tidak akan terjadi. Pria memang menyukai pemandangan erotis, serta grafis. Kebanyakan pria memang mudah terangsang melalui visual, tapi bagi kebanyakan wanita, yang ada di kepala merekalah yang terpenting.
9. Mudah Melakukan Orgasme Berbarengan. Pada film porno wanita tidak terlihat mencapai orgasme. Seperti halnya temuan baru-baru ini, menunjukkan bahwa dalam dunia nyata, wanita mencapai klimaks hanya sekali, atau tidak sama sekali saat berhubungan seks. Dalam laporan itu ditemukan bahwa wanita jarang mencapai orgasme, dibanding pasangan mereka.
Ketika di survei, orang-orang sepertinya tidak menganggap hal ini sebagai masalah, dan mengatakan bahwa pasangan mereka mencapai klimaks yang sama seperti mereka. Intinya adalahharus selalu bersikap jujur di tempat tidur. Wanita harus jujur bila belum belum mencapai klimaks, jangan lalu pura-pura orgasme. Dan parahnya, laki-laki juga hanya berasumsi bahwa sepuluh menit berhubungan intim akan meledakkan orgasme wanita.
Baca: Rahasia Suara Erangan Wanita Ketika Berhubungan Seks
10. Mereka Adalah Artis. Wanita dalam film porno hanyalah artis. Peran mereka adalah bersenang-senang di depan kamera. Coba pikirkan, bagaimana melakukan semua hubungan intim dalam film porno dalam kehidupan nyata. Singkatnya, porno adalah sebuah bentuk hiburan dan, jangan dijadikan panduan, apalagi sebagai instruksional pendidikan seks. Porno sama seperti film Star Wars.
Ingat bahwa film porno memiliki aktor, artis dengan make up, sutradara dan juru kamera seperti halnya film – maka Anda harus melihat juga apa adanya sebagai halnya film fiksi. (Aya)