OpiniSport

Miliki Skuat Bak “Los Galacticos” Persija Harus Berhati-Hati!

Miliki Skuat Bak “Los Galacticos”
Miliki Skuat Bak “Los Galacticos” Persija berharap dapat menjuarai Liga 1 2020/Foto: Ist

NUSANTARANEWS.CO – Miliki skuat bak “Los Galacticos”. Persija Jakarta terus berbenah untuk menyongsong Liga 1 2020 yang rencananya akan digelar pada akhir Februari 2020. Meski sempat menjadi juara Liga 1 2018, Persija sempat terseok-seok di papan bawah klasemen Liga 1 2019. Setelah menunjuk Edson Tavares sebagai pelatih menggantikan Ivan Kolev dan Julio Banuelos, Macan Kemayoran akhirnya dapat bertengger di posisi 10 Klasemen akhir Liga 1 2019.

Berkaca pada hasil tersebut, Persija kemudian merombak skuatnya dengan mendatangkan 6 pemain baru diantaranya: Al Fath Fathier, Marco Motta, Otavio Dutra, Marck Klok, Evan Dimas, Rafli Nursalim. Bahkan kabar terbaru, top skor Sea Games 2019 asal Papua, Osvaldo Haay dikabarkan akan merapat ke Persija. Dengan skuat barunya, Persija diprediksi akan kembali merebut gelar Liga 1 2020.

Prediksi tersebut bukan tanpa alasan. Lihat saja di posisi penjaga gawang mereka mempunyai Andritany Ardhiyasa dan Shahar Ginanjar yang memiliki kualitas setara. Di sektor pertahanan mereka memiliki Marco Motta, Otavio Dutra, Ryuji Utomo, Maman Abdurrahman, Tony Sucipto, Rezaldi Hehanusa, hingga pemain senior Ismed Sofyan. Lini tengah pun terbilang sangat mewah dengan Rohit Chand, Evan Dimas, Ramdhani Lestaluhu, Marck Klok, dan Sandi Sute. Di lini serang ada Heri Susanto, Marko Simic, Rafli Nursalim, Riko Simanjuntak, dan Novri Setiawan.

Baca Juga:  Kepemimpinan Indonesia dan Tantangan Pembangunan Berkelanjutan

Dengan skuat baru mereka, Persija tidak terlalu khawatir jika pemain andalan mereka dipanggil Tim Nasional Indonesia untuk mengikuti uji coba menjelang Piala AFF 2020 – karena kualitas pemain inti dan cadangan terbilang sangat mumpuni. Meski begitu, Persija tetap harus berhati-hati mengingat pengalaman Sriwijaya FC pada Liga 1 2018 dan Madura United pada Liga 1 2019, bahwa skuat mewah bukan jaminan bila tidak mampu menjaga konsistensi di pertengahan hingga akhir liga.

Di mana akhirnya Madura United harus puas di peringkat 5, dan Sriwijaya FC bahkan harus terdegradasi di Liga 1 2018 setelah bertengger di posisi 17.

Memiliki skuat mewah memang bukanlah jaminan bagi sebuah tim untuk bisa melenggang mulus meraih gelar juara – bila tidak mampu menjaga konsistensi bermain. Apalagi dengan budaya dunia sepak bola Indonesia – di mana manajemen dan supporter begitu mudah melakukan pemecatan terhadap pelatih. Padahal membangun sebuah tim tidak bisa instan, diperlukan sebuah proses yang cukup panjang sehingga tercipta chemistry yang kuat diantara pemain. Disinilah pihak manajemen harus mampu menunjuk seorang pelatih yang mumpuni untuk bisa membangun sebuah tim yang solid.

Baca Juga:  Oknum Ketua JPKP Cilacap Ancam Wartawan, Ini Reaksi Ketum PPWI

Penunjukan Sergio Farias menjadi arsitek Persija Jakarta memang cukup menjanjikan. Pelatih asal Brasil berusia 52 tahun tersebut terbukti berhasil membawa Klub asal Korea Selatan Pohang Steelers meraih gelar Liga Champion Asia 2009. Masalah Farias hanyalah belum pernah menukangi klub sepakbola di Indonesia.

Nah, mari kita tunggu penampilan skuat mewah Persija Jakarta yang ditukangi oleh pelatih berpengalaman sekelas Farias di Liga 1 2020. Apakah sang pelatih dengan skuat mewahnya bisa membawa Persija Jakarta kembali menjuarai Liga 1 2020? Atau justru menjadi mempi buruk mengikuti jejak Sriwijaya FC pada Liga 1 2018? (ed. Banyu)

Penulis: Pang Jannis

Related Posts

1 of 3,049