Lintas Nusa

Meski Air Melimpah, PDAM Nunukan Tetap Siaga Antisipasi Kekeringan

Meski air melimpah, PDAM Nunukan tetap siaga antisipasi kekeringan.
Meski air melimpah, PDAM Nunukan tetap siaga antisipasi kekeringan. Foto : Direktur PDAM Nunukan, Masdi dan foto kondisi terkini Embung Sei Bolong, Nunukan, Minggu (20/9).

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Meski air melimpah, PDAM Nunukan tetap siaga antisipasi kekeringan. Hujan yang menguyur Pulau Nunukan dan sekitarnya dalam sepekan terakhir telah mendatangkan manfaat bagi masyarakat Nunukan. Paling tidak, kini masyarakat yang berdomisili di Pulau Nunukan dapat merasakan kembali air bersih yang beberapa waktu lalu sempat langka akibat kemarau.

Dari pantauan, kondisi volume air di Embung Sei Bolong hampir penuh. Begitu pula dengan Embung Sei Bilal dan Sei Fatimah juga terlihat penuh. Diperkirakan, dengan debit air yang ada di beberapa Embung tersebut akan mampu mengalir ke seluruh pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Direktur PDAM Kabupaten Nunukan, Masdi menuturkan, meskipun saat ini hampir semua pipa pelanggan dapat tersaluri, namun pihaknya tak mau berleha-leha. PDAM Nunukan, ungkap Masdi, tetap bersiaga mengantisipasi bilamana terjadi lagi kekeringan.

“Kita harus tahu bahwa penuhnya embung-embung tersebut adalah dari air hujan. Sedangkan cuaca di Nunukan ini tak pasti. Bsa jadi beberapa hari kedepan lagi hujan suddh tak turun. Inilah yang kami antisipasi,” ujar Masdi, Minggu (22/9).

Baca Juga:  Bupati Paparkan Program Prioritas Saat Safari Ramadhan di Sebatik

Salah satu solusi jangka panjang adalah dengan mengusulkan kepada Pemerintah untuk segera dibangunnya 1 embung lagi. Masdi mengungkapkan bahwa prospek pembuatan embung di Sei Limau, Kec. Nunukan Selatan sudah pada tahap pembebasan lahan.

“Untuk pembuatan embung di Sei Limau,  saat ini telah masuk tahap pembebasan lahan. Dan untuk diketahui, pembangunan embung serta pemasangan pipa, PDAM hanya mengusulkan, kewenangan ada pada Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum,” paparnya.

Sedangkan untuk pelayanan jangka pendek, Masdi menuturkan pihaknya menyiagakan armada pelayanan pembagian air bersih kepada masyarakat seperti yang dilakukan pada saat Nunukan mengalami kelangkaan air beberapa waktu lalu.

“Kita juga mengajak masyarakat untuk melakukan penghematan dalam mempergunakan air bersih. Karena air merupakan salah satu sumber kehidupan yg paling penting,” katanya

Sementara itu, aktivis lingkungan Feby mendukung agar segera dibangunya embung di Sei Limau. Mengingat debit air di lokasi tersebut terbilang melimpah dan embung yang ada saat ini kapasitasnya sudah melayani hampir 8.000 pelanggan.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

“Saya rasa bukan hanya kami dari komunitas pencinta lingkungan saja yang menginginkan agar dibangun embung lagi di Sei Limau tapi semua yang merasa membutuhkan air bersih, pasti mendukung,” ujarnya

Pendiri Generasi Nunukan Hijau (GNH) tersebut juga meminta semua pihak untuk tak saling menyalahkan terkait kelangkaan air bersih yang kerap melanda Pulau Nunukan. Baik PDAM maupun Pemerintah tentunya ingin selalu memberi pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

“Saya rasa, tak perlu kita saling menyalahkan. Yang paling penting adalah sama-sama introspeksi tentang kenapa Nunukan yang dulu berlimpah air kini bisa kekurangan. Nah, pada saat Pemerintah dan PDAM berupaya melayani, mari kita masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam sekitar kita tetap lestari,” tutup Feby. (ES)

Related Posts

1 of 3,049