Headline

Menteri Jonan Sebut Anggaran Dihemat 4 Persen, Pembangunan Sektor Tak Terganggu

Menteri ESDM melakukan Rapat Kerja dengan Anggota DPR Komisi VII membahas Penyesuaian RKAKL Kementerian ESDM TA 2017 di Gedung Nusantara I, DPR RI, Kamis (20/10)/Foto: Dok. Humas ESDM
Menteri ESDM melakukan Rapat Kerja dengan Anggota DPR Komisi VII membahas Penyesuaian RKAKL Kementerian ESDM TA 2017 di Gedung Nusantara I, DPR RI, Kamis (20/10)/Foto: Dok. Humas ESDM

NUSANTARANEWS.CO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan Rapat Kerja dengan Anggota DPR Komisi VII membahas Penyesuaian RKAKL Kementerian ESDM TA 2017 di Gedung Nusantara I, DPR RI, Kamis (20/10).

Seperti diketahui bahwa, sesuai hasil rapat Menteri Keuangan dengan Badan Anggaran DPR RI, total PAGU anggaran Kementerian ESDM TA 2017 disepakati sebesar Rp. 7,027 Triliun setelah dilakukan pemotongan sekitar Rp. 291, 5 miliar (4%).

Terkait hal tersebut, Menteri ESDM, Ignasius Jonan menjelaskan, penghematan sekitar 4% tidak akan mengganggu kinerja sektor ESDM, karena tetap memperhatikan asas kemanfaatan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

“Penghematan belanja barang dan modal untuk tahun 2017 diambil dari biaya operasional, belanja perjalanan dinas, sehingga tidak ada belanja modal atau beli alat yang dikurangi”, jelas Jonan seperti dilansir laman resmi esdm.go.id.

Selnjutnya, Menteri Jonan memaparkan terkait sumber pemotongan anggaran untuk sektor ESDM, yang meliputi (1) Mengurangi jumlah Jaringan gas rumah tangga yang semula 69.200 Sambungan Rumah (SR) menjadi 53.700; (2) Mengurangi 4.400 jumlah Konverter Kit nelayan yang semula 28.400 unit menjadi 24.000; (3) Menunda pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Gasifikasi Batubara sebesar 3 MW di Kalimantan Selatan.

Baca Juga:  Pelaksana Hukum Melanggar Hukum, Luthfi Yazid: Dunia Hukum Perlu Pembenahan Total

Adapun yang keempat (4) Menunda pembangunan PLT Sampah di Bekasi berkapasitas 1 MW karena memerlukan penyesuaian feasibility study dan detail engeneering design karena perubahan teknologi; dan (5) Mengurangi biaya operasional dan pengadaan barang operasional.

Atas adanya pemotongan anggaran tersebut, Menteri Jonan tetap mengupayakan pembangunan di bidang ESDM tetap stabil. “Kami di Kementerian ESDM mencoba yang dipotong itu semaksimal mungkin tidak mengganggu sasaran pembangunan untuk tahun 2017 khususnya di bidang ESDM,” tandasnya. (Sule/Red-02)

Related Posts

1 of 13