KesehatanLintas Nusa

Menderita Hydropsephalus Dan Gizi Buruk, Balita Mardiyah ”Dicuekin” Pemprov Jatim

Balita Mardiyah dalam gendongan sang ibu. Foto Tri Wahyudi/ NusantaraNews.co
Balita Mardiyah dalam gendongan sang ibu. Foto Tri Wahyudi/ NusantaraNews.co

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Kemiskinan masih menghantui masyarakat Jatim, khususnya di kabupaten Blitar. Salah satu warganya yaitu balita berusia 10 bulan bernama Mardiyah harus menanggung penderitaan tersebut. Mardiyah tinggal di ds.Karangbendo RT 03 RW 06 kec.Ponggok kabupaten Blitar.

Balita tersebut harus menderita sakit Hydropsephalus, balita ini menderita gizi buruk danTBC. “Tubuhnya ringkih dan rawan diserang penyakit lainnya,” jelas Arif Witanto, salah satu kerabat Mardiyah saat dikonfirmasi, Selasa (15/8/2017).

Arif  Witanto mengatakan putri dari pasangan Narto-Suyati tersebut harus hidup dibawah kemiskinan dan belum tidak mendapat perhatian sama sekali dari Pemprov dan Pemkab setempat.

“Narto sehari-harinya bekerja sebagai buruh penderes kelapa untuk dijadikan gula kelapa. Selain itu ia juga punya sampingan sebagai tukang cukur yang penghasilannya juga sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya,” jelasnya.

Diungkapkan oleh Arif Witanto, sedangkan ibu Mardiyah yaitu  Suyati seringkali membantu suaminya untuk menambah penghasilan sebagai pencari kayu bakar.

Baca Juga:  Sumbang Ternak Untuk Modal, Komunitas Pedagang Sapi dan Kambing Dukung Gus Fawait Maju Pilkada Jember

“Meski itu dilakukannya hanya sesekali waktu saja. Keluarga ini tinggal disebuah rumah yang sudah sangat reot karena lapuk dimakan usia.Bahkan jika angin kencang rumahnya juga ikut bergoyang diterjang angin,” ungkapnya.

Ditambahkan oleh Arif Witanto, pihaknya berharap Pemprov maupun Pemkab setempat untuk membantu pengobatan dari Mardiyah. “Kami sudah mencoba menyampaikan ke Pemprov maupun Pemkab tapi belum direspon,” tandasnya.

Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts