Lintas NusaPeristiwa

”Dicuekin” Pemprov Jatim, Balita Penderita Hydropsephalus Dan Gizi Buruk Disantuni Prajurit TNI

Danramil 0808/07 Ponggok Kapten Inf Nur Chamim menemui rumah Mardiyah dan menyerahkan bantuan kepada sang Balita yang tak bernasib baik itu, Minggu (20/08/17). Foto amrin08
Danramil 0808/07 Ponggok Kapten Inf Nur Chamim menemui rumah Mardiyah dan menyerahkan bantuan kepada sang Balita yang tak bernasib baik itu, Minggu (20/08/17). Foto amrin08

NUSANTARANEWS.CO, Blitar – Kemiskinan merupakan satu dari sekian persoalan yang masih melanda kehidupan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Sebagai contoh, misalnya kemiskinan yang menghantui masyarakat terjadi di Jawa Timur, khususnya di kabupaten Blitar.

Tepat di Salah ds.Karangbendo RT 03 RW 06 kec.Ponggok kabupaten Blitar, aroma kemiskinan mereba dari rumah salah satu warga. Kemiskinan ini dialami oleh balita berusia 10 bulan bernama Khoirunisaul Mardiyah. Sebagai balita ia harus menanggung penderitaan berupa penyakit Hydropsephalus, gizi buruk danTBC. Mardiyah, selain divonis menderita hydrocephalus, didera gizi buruk dan TBC, tubuh mungilnya menjadi begitu kurus dan ringkih.

Lantaran tugas kemanusiaan memanggil, Danramil 0808/07 Ponggok Kapten Inf Nur Chamim menemui rumah Mardiyah dan menyerahkan bantuan kepada sang Balita yang tak bernasib baik itu, Minggu (20/08/17) kemarin.

Pada kesempatan mengharukan ini, Damramil Nur didampingi Ketua Ranting VII Persit KCK Cab XXII Kodim 0808/Blitar dan diikuti oleh seluruh anggota Koramil 0808/07 Ponggok, Ibu-ibu Persit, Kepala Desa dan Perangkat Desa, serta para ibu-ibu PKK.

Baca Juga:  Wabup Nunukan Hadiri Rembug Stunting dan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim

Danramil Nur menuturkan, Mardiyah adalah putri dari pasangan Narto-Suyati. Sehari-hari Narto bekerja sebagai buruh penderes kelapa untuk dijadikan gula kelapa. Selain itu ia juga punya sampingan sebagai tukang cukur yang penghasilannya juga sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.

“Ibu Nisa, Suyati juga seringkali membantu suaminya untuk menambah penghasilan sebagai pencari kayu bakar,” tambah Inf Nur.

Karenanya, ia mengatakan bahwa bantuan yang ia serahkan kepada Mardiyah merupakan perhatian dan kepedulian dari Kodim 0808/Blitar kepada keluarga adik Anisa. “Kita berharap, dengan adanya bantuan ini sedikit dapat membantu atau meringankan beban yang di alami bagi keluarga adik Anisa,” harapnya.

“Semoga apa yang telah kita kerjakan pada hari ini selalu mendapat lindungan oleh Tuhan YME, sehingga kedepanya kita dapat melaksanakan tugas untuk memberi kenyamanan kepada masyarakat,” sambung Kapten Inf Nur Chamim.

Sebelumnya, Arif Witantu, salah satu kerabat orang tua Mardiyah menuturkan bahwa kondisi yang dialami saudaranya itu sama sekali tidak dapat perhatian dari  Pemprov dan Pemkab setempat. Karenanya, ia berharap Pemprov maupun Pemkab setempat untuk membantu pengobatan dari Mardiyah.

Baca Juga:  Pemerintah Desa Pragaan Daya Salurkan BLT DD Tahap Pertama untuk Tanggulangi Kemiskinan

“Kami sudah mencoba menyampaikan ke Pemprov maupun Pemkab tapi belum direspon,” jelas Arif Witanto saat dikonfirmasi kontributor nusantaranews.co, Selasa (15/8/2017) lalu.

Baca: Menderita Hydropsephalus Dan Gizi Buruk, Balita Mardiyah ”Dicuekin” Pemprov Jatim

Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim.*

Demikian penutup dari sajak Orang-Orang Miskin karya WS Rendra yang ditulis di Yogyakarta, 4 Februari 1978 dan termaktub dalam kumpulan puisi tunggalnya. “Potret Pembangunan dalam Puisi”. (amrin08/red02)

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 14