Lukisan Jalanan Kota, Sajak Yulia Latifah
Kain Suci
Kucium bentangan kesucianmu
Sujudku terpaku
Mengecup seraya bertafakur
Untuk menuai
Amal yang tiada ternilai
Purwokerto, 07 Oktober 2019
Lukisan Jalanan Kota
Panas aspal yang meenggelegar
Bersama klakson kendaraan
Di antara gang sempit terhimpit pencakar langit
Perlahan, rintik hujan mengguyur tubuh sore
Mengutuk badan di malam hari
Hingga, membaringkan kesunyian
Purwokerto, 26 September 2019
Munajat
Teruntukmu yang tersimpan dalam bait doa
Dalam bisik rindu disebalik munajatNya
Hingga, mulai bersemi benih kasih dan sayang
Purwokerto, 5 Oktober 2019
Jarak
Kau telah mampu menciptakan ruang rindu
Menyeretku ke dalam hasrat bertemu
Namun hanya menyisakan pilu
Yang menjadi belenggu
Dalam menanti waktu
Purwokerto, 07 Oktober 2019
Pejalan Kaki
Terik pagi menusuk kulit
Semilir angin menggiring panas
Bukan suatu hambatan
Menyusuri tikungan tajam
Derita pulang tak bawa uang
Mengetuk pintu kembali ke rumah
Mengistirahatkan roda gerobak
Teruntuk hari esok kembali berjalan
Purwokerto, 26 September 2019